Friday, 26 April 2024
HomeKabupaten BogorPolres Bogor Ternyata Sudah Duluan Tahu FPI Mau Serang Markas GMBI

Polres Bogor Ternyata Sudah Duluan Tahu FPI Mau Serang Markas GMBI

BOGORDAILY- Kepolisian Resort Bogor ternyata sudah mengetahui rencana penyerangan anggota Front Pembela Islam () di markas ormas Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia () di Kabupaten Bogor, Jumat 13 Januari 2017.

Karena itu, upaya pengamanan di markas di Desa Ciampea sebelum kejadian sudah mereka lakukan. Namun, massa tetap bisa meringsek masuk pada pukul 03.00 sehingga bisa merusak markas .

“Kami melakukan koordinasi dengan TNI untuk melakukan pengamanan baik di pihak ataupun GMBI,” kata Kapolsek Ciampea, Komisaris Polisi I Nyoman Yudhana.
Namun, lanjut Yudhayana, banyaknya jumlah massa yang menyerang markas GMBI membuat timnya kewalahan. Polisi pun sempat dialog dengan massa dari agar tidak melanjutkan aksi mereka.

MUI MENGECAM

Sementara itu, Ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kabupaten Bogor, Mukri Aji, mengecam penyerangan tersebut. Mukri berharap agar ada tindakan hukum atas perbuatan tersebut.”Siapa pun yang melakukan anarkis agar ditindak, karena dalam Islam tidak dibenarkan,” kata Mukri.

Dia berharap agar tidak terjadi perusakan dan pembakaran yang dilakukan ormas, Mukri meminta seluruh ulama di Kecamatan Ciampea untuk tidak memberikan ceramah yang provokatif. “Para ulama di Kecamatan Ciampea agar tidak provokatif saat menyampaikan tausiyah,” lanjut dia.

20 DITANGKAP

Markas ormas Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia di Kampung Tegalwaru, Desa Ciampea, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor dibakar massa. Kejadian tersebut terjadi pada, Jumat, 13 Januari 2017, sekitar pukul 02.00 dinihari. Atas peristiwa tersebut, 20 orang ditangkap polisi.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Barat Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus menyebutkan, kejadian tersebut diduga imbas dari bentrokan antara gabungan ormas Bandung yang diantaranya GMBI dengan ormas Front Pembela Islam di depan Markas Polda Jabar, Kamis, 12 Januari 2017.

“Penyebab kejadian tersebut dipicu berkembangnya isu bahwa ada anggota atas nama Syarief menjadi korban penusukan dan pengerusakan mobil akibat bentrok kemarin, sehingga memicu kemarahan massa di ,” kata Yusri.

Sebelum kejadian tersebut, Yusri menyebutkan, sekitar 150 orang dari jamaah Majlis Arasyafat Pondok pesantren At-Taqwa, Cikampak, Ciampea, Bogor, menanyakan ihwal lokasi markas GMBI di Bogor. Polisi, lanjut Yusri, langsung melakukan pengamanan. Namun, karena kalah jumlah, aksi pembakaran tersebut tak terhindarkan.

“Sebelumnya telah melakukan himbauan dan negosiasi terhadap massa yang ingin mengetahui keberadaan markas GMBI namun tidak bisa dihalau karena kalah jumlah,” ujar dia.

Yusri mengatakan, atas kejadian tersebut 1 unit rumah yang merupakan markas GMBI Bogor rusak. Tak ada korban jiwa dalam periatiwa itu. “20 orang telah kita amankan. Untuk kemudian dilakukan penyelidikan,” ujarnya.

Selain di Kabupaten Bogor, kejadian pengrusakan sekretariat GMBI pun terjadi di Ciamis. Sekitar pukul 01.30, Jumat, 13 Januari 2017, massa melempari sekretariat dengan batu. “Betul, ada upaya pengrusakan juga. Tapi, pelakunya belum diketahui,” ujar Yusri. (bd/viva)

link videonya:

https://www.youtube.com/watch?v=UOaFDZ1uR6U

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here