Friday, 29 March 2024
HomeNasionalKeluarga Serta Tokoh Adat Sumatera Barat Gagal Bawa Jenazah Tan Malaka

Keluarga Serta Tokoh Adat Sumatera Barat Gagal Bawa Jenazah Tan Malaka

BOGORDAILY- Ratusan warga dan tokoh adat Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, serta keluarga dari mendiang berkunjung ke makam di Desa Selopanggung, Kediri, Jawa Timur, untuk melakukan upacara ritual adat. Ini dilakukan setelah keluarga gagal memindahkan jenazah ke kampung halamannya di Nagari Pandam Gadang Kecamatan Gunuang Omeh, Kabupaten Lima Puluh Kota.

Rombongan yang datang menggunakan bus dan mobil pribadi serta mengenakan pakaian adat Sumatera Barat tersebut tiba sejak Selasa, (21/2/2017) pagi di wilayah Desa Selopanggung Kediri. Mereka diantar oleh Wakil Bupati Kediri, Masykuri, dan jajaran Pemkab Kediri.

Wakil Bupati Kota Lima Puluh, Ferizal Ridwan yang datang langsung bersama rombongan keluarga dan tokoh adat setempat, menjelaskan bahwa kedatangannya sejak awal bukan untuk mengambil jasad . Namun hanya mengambil sebagian dari tanah makam Pahlawan Nasional Ibrahim Datuk dan penyerahan gelar ke penerusnya yang ke-7.
“Sebenarnya kami tidak harus mengambil fosil dan tulang atau jasad, kami hanya mengambil tanahnya saja sebagai prosesi adat,” ucap Ferizal kepada wartawan sesaat setelah melakukan prosesi upacara adat di makam , Selasa (21/2/2017).

Adapun prosesi upacara adat yang dilakukan oleh pihak keluarga dan pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota adalah Prosesi Bersalin Baju, di mana prosesi itu untuk mengumumkan kepada masyarakat dan alam bahwa pengganti Raja Bunga Setangkai telah ada, yaitu Hengky Novaro. Prosesi kedua adalah Prosesi pengambilan Tanah, sehingga salah satu unsur dari manusia akan dikawinkan dengan tanah ibu dan bapaknya .

Terkait status Pahlawan Nasional yang diberikan negara terhadap Ibrahim Datuk , Pemkab akan mengikuti perintah Kementerian Sosial. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Bupati Kediri, Masykuri, di lokasi yang sama.
“Pemkab Kediri mengikuti ketetapan RI, kami tidak melakukan tes DNA, dan penelitian kami hanya merawat makam pahlawan dan menghargai jasanya” jelas Masykuri.

Rencananya usai melakukan serangkaian upacara adat, rombongan keluarga juga akan melakukan Haul berupa doa bersama di Ponpes Lirboyo Kota Kediri bersama para santri dan keluarga Ibrahim Datuk . Itu dilakukan sebelum mereka kembali ke Sumatera Barat dan mengarak Tanah Makam di Jalan sepanjang 45 Kilometer. (bd)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here