BOGOR DAILY– Banyak cara orang meraup keuntungan. Bahkan tak sedikit dari mereka melakukan praktik–praktik kotor untuk mendulang rupiah. Salah satunya dengan menjual ayam penyakitan ke pengepul dengan harga miring. Namun, bukan tanpa alasan harga ayam tersebut menjad miring alias murah meriah.
Ayam yang ditawarkan penjual biasanya merupakan ayam dalam kondisi sakit. Mirisnya lagi, para penjual culas tersebut men jual daging ayam bangkok bekas aduan yang sudah terjangkit penyakit tetelo.
Hal tersebut diungkapkan salah seorang warga RT 03/04, Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Nasrowi. Biasanya ayam yang sudah tak sehat tersebut dihargai separuh harga pasaran.
“Seperti ayam kampung kalau biasanya dibanderol Rp40 ribu per ekor, ini hanya sebesar Rp15-20 ribu per ekor,” ujar. Namun, untuk penjualan ayam tetelo tidak dalam partai besar dengan bulu yang telah dibersihkan.
“Biasanya ada yang ngambil buat rumah makan, atau dijual lagi,” tutur penjual ayam Somantri (32). Sedangkan, ayam yang terjangkit tetelo lebih banyak ayam bangkok bekas aduan. Menanggapi hal tersebut, Camat Megamendung Hadijana mengaku belum mendengar kebenaran kabar itu. “Nanti saya akan berkoordinasi dengan UPT Peternakan untuk mengecek ke lokasi,” tukasnya.