Thursday, 25 April 2024
HomeKota BogorBima Arya Ngamuk Sampai Botol Miras Dibanting

Bima Arya Ngamuk Sampai Botol Miras Dibanting

BOGOR DAILY-  Banyaknya aduan dari warga mengenai maraknya sejumlah pemuda yang meresahkan karena berkumpul dan minum-minuman keras () ditanggapi serius Wali Kota Bogor Bima Arya. Dengan anak buahnya, Bima patroli malam dan berhasil mengamankan tiga pemuda dan menyita puluhan botol . Bahkan saking kesalnya, ia sempat membanting botol ke lantai.

Dalam patroli malam itu, Bima didampingi Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Herry Karnadi dan petugas kepolisian, Kamis (20/4) malam. Dengan menggunakan kendaraan dinasnya, Bima mendatangi lapangan Heulang yang kerap digunakan tempat berkumpulnya pemuda untuk minum-minuman keras pada malam hari berdasarkan pengaduan warga.

Di lokasi Bima pun langsung menyisir setiap sudut Lapangan Heulang dan menghampiri pemuda yang tengah berkumpul, tetapi ia menemukan masih adanya posko salah satu organisasi massa (ormas) di Bogor yang berdiri kokoh, meski sebelumnya ia meminta untuk dibongkar.

“Kan saya sudah pernah bilang sebelumnya, disini tidak boleh ada ini (posko, red). Saya minta malam ini juga dibongkar,” kata Bima kepada salah satu anggota ormas dilokasi.

Ia juga berdialog dengan Park Ranger (penjaga taman) dan meminta agar selalu memonitor taman. Jangan sampai taman dijadikan tempat untuk minum minuman keras. Jika terjadi tindakan kriminal segera lapor pihak kepolisian. Tak sampai disitu, wali kota juga mendatangi lapangan Sempur.

Ia mengimbau para pemuda yang tengah berkumpul untuk tidak meminum-minuman keras, balap liar hingga tawuran. Selanjutnya, Bima dan petugas gabungan melakukan penyisiran di Taman Kencana dan didapat tiga orang pemuda yang tengah mengkonsumsi jenis tuak. “Kamu minum apa ini? kok bau , nggak boleh ini dilarang,” tegas Bima.

Saat diinterogasi ketiga pemuda tersebut mengaku membeli jenis tuak tersebut di daerah Taman Topi, jalan Nyi Raja Permas.”Saya beli di daerah Taman Topi pak, satu plastik Rp. 20.000,” kata salah satu pemuda.

Mendapatkan informasi tersebut, ketiga pemuda langsung diamankan petugas dan diminta untuk menunjukkan lokasi penjual . Benar saja, saat dihampiri petugas gabungan penjual menjajakan puluhan botol , ciu dan tuak, namun saat akan disita barang dagangannya PKL menolak. Bahkan sempat terjadi adu mulut dan dorong-dorongan dengan petugas gabungan.

“Ibu udah berapa lama jualan disini? dapat dari mana ibu ini ? Saya minta tutup dan Satpol PP angkut semuanya,” tutur Bima dengan nada kesal sambil membanting botol miras ke lantai.

Tak puas dengan itu, wali kota pun mendatangi distributor miras yang berdasarkan informasi berasal dari toko di sekitar Pasar Anyar, namun saat di lokasi toko tersebut tutup dan terkunci rapat. (bd)