Friday, 19 April 2024
HomeKota BogorRamai Penolakan HTI, Warga NU Bogor Ikut Bereaksi

Ramai Penolakan HTI, Warga NU Bogor Ikut Bereaksi

BOGOR DAILYRibut-ribut soal penolakan terhadap kegiatan Hizbut Tahrir Indonesia () di berbagai daerah rupanya terjadi pula di Kota Bogor. Sejumlah warga Nahdlatul Ulama (NU) di Kota Bogor menolak sejumlah kegiatan Hizbut Tahrir Indonesia (), seperti tabligh akbar dan beberapa kegiatan lainnya. Bahkan, baru baru perwakilan dari NU mendatangi Polresta Bogor Kota untuk audiensi membahas tentang kegiatan yang getol mengampanyekan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) jadi bentuk khilafah.

Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kota Bogor Imron Achmad Hidayat mengatakan, datang ingin menyosialisasikan khilafah, sehingga itu merupakan bentuk ingin mendirikan negara Islam. Menurut dia, sudah diusir beberapa negara asalnya sendiri di Timur Tengah. “ itu kan besar bersama Ikhwanul Muslimin di Timur Tengah seperti Mesir, Suriah dan Afganistan. Dari negara-negara asalnya itu sudah diusir, jadi harus juga kita usir dari Indonesia,” ujarnya kepada Metropolitan.

Pria yang akrab disapa Rommy ini menilai di Indonesia masih dalam bentuk ormas. Namun melalui dakwah, maka lama-lama akan menggerogoti masyarakat. “Kami ini negara hukum yang berlandaskan Pancasila dan UUD serta Bhinneka Tunggal Ika. Itu yang menjadi alasan kita menolak,” terangnya.

Jika dibiarkan begitu, lanjut dia, pengikut akan lebih banyak di Kota Bogor. Saat ini sudah menyebar di kampus-kampus dan masyarakat. “Harus dijaga baik-baik Pancasila, rawat Indonesia, keberadaan suku bangsa dan agama. Jangan sampai seperti negara Timur Tengah, hari ini hancur karena dirongrong negara sendiri dan kekuasaan sendiri. Kita tak mau seperti itu,” paparnya.

Sementara itu, Ketua PMII Cabang Kota Bogor Fahrizal mengungkapkan, dalam sejarah berdirinya negara Indonesia tidak lepas dari hasil jerih payah seluruh elemen bangsa di negeri multikultural ini. Seluruh pemeluk agama dan suku bangsa bisa satu tujuan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari serangan penjajah asing demi terciptanya NKRI. “Maka Pancasila sebagai dasar negara adalah salah satu manifestasi dari ulama-ulama NU,” katanya.

Pria berambut keriting itu melanjutkan, Indonesia adalah negara yang dianugerahi prasyarat untuk hidup makmur dan keragaman yang dimilikinya merupakan kekayaan yang harus dijaga. “Kami sebagai warga negara memiliki rasa nasionalisme. Ketika ada sekelompok orang yang kurang terbuka untuk berwarna apalagi anti-Pancasila, tentu harus kami atasi dengan segala cara demi NKRI,” jelasnya.

Obama, sapaan akrab Fahrizal menjelaskan, sejak berdirinya sampai hari ini, dirinya sebagai warga pergerakan berkomitmen menjaga NKRI dari kelompok-kelompok yang berusaha memecah belah. “Kami PMII Kota Bogor siap menjaga NKRI di garda terdepan,” tegasnya.

Terpisah, Humas DPD Kota Bogor Ismail Azzam menyesalkan pernyataan GP Ansor yang menyebut menolak sejumlah kegiatan yang akan dilaksanakan. Padahal, kegiatan yang dilaksanakannya adalah kegiatan Mapara yang merupakan kegiatan tabligh akbar untuk menyelenggarakan Isra Mikraj. “Kami ini akan melaksanakan Isra Mikraj yang merupakan salah satu peringatan Hari Besar Islam. Seharusnya didukung, bukannya dilarang,” ungkapnya.

Sebagai umat muslim, kata Ismail, seharusnya GP Ansor mendukung kegiatannya, bukan melarang seperti ini. Ia juga mengatakan, hanya GP Ansor yang menentang kegiatannya, sedangkan beberapa ormas lainnya tidak melarang. “Kami selalu dituduh makar atau yang lainnya. Padahal kegiatan kita Islami untuk tabligh akbar, bukan yang lainnya,” pungkasnya. (met/bd)