Saturday, 20 April 2024
HomeKabupaten BogorWah, 1900 Jamaah Ditipu Travel Umroh di Bogor

Wah, 1900 Jamaah Ditipu Travel Umroh di Bogor

BOGOR DAILY– Calon jamaah umrah mendatangi Masjid Baitul Faizin yang berlokasi di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, kemarin sore. Mereka merasa tertipu setelah keberangkatan umrah yang dijanjikan perusahaan perjalanan Umrah dan Haji Plus PT Utsmaniyah Hannien Tour, tak kunjung datang hingga waktu yang sudah dijadwalkan.

 

Salah seorang jamaah Hurriyaturohman mengatakan, banyak calon jamaah yang dijanjikan berangkat pada Januari 2017, namun hingga kini tidak ada satu pun yang diberangkatkan ke Mekkah. “Daftar itu setahun lalu, seperti saya yang akan berangkatkan Januari 2017, tetapi karena penuh saya dijanjikan berangkat di Maret 2017,” katanya.

 

Ia juga menerangkan, seluruh kewajiban seperti pelunasan dan segala persayaratan yang dibutuhkan untuk perjalanan umrah sudah terpenuhi. Tapi, Hannien Tour terus mengulur waktu keberangkatan hingga akhirnya seluruh calon jamaah kesal dan terlanjur marah. “Sempat di pertengahan Februari 2017 saya diundang kembali untuk manasik di Asrama Haji Pondok Gede, saat itu juga diberikan mukena dan kain ihram untuk jamaah laki-laki. Namun, kami tak juga diberangkatkan,” ucapnya.

 

Menurut dia, setiap calon jamaah saat manasik tersebut juga dimintai tambahan biaya lantaran ada perubahan pesawat menjadi Garuda. Setiap calon jamaah dimintai Rp900 ribu per orang. “Tetapi koper belum diberikan dan kita direncanakan berangkat sesuai jadwal Maret, sejak itulah hingga saat ini pihak marketing perusahaan tersebut tidak pernah memberikan informasi kembali,” tuturnya.

 

Hurri menyesalkan kejadian tersebut, terlebih terdapat 1.900 jamaah lain yang juga menunggu kepastian pemberangkatan. “Berbagai varian promo dengan harga berbeda ada juga yang bayar Rp28 juta dan Rp26. Saat itu saya mendapatkan promo dengan membayar Rp17 juta,” imbuhnya.

 

Sementara itu, sempat terjadi proses mediasi yang dihadiri ratusan CJU dari berbagai daerah di Indonesia. Namun, mediasi itu awalnya jawaban dari PT Utsmaniyah Hannien Tour tak memberikan kepastian hingga akhirnya dibuat surat pernyataan kalau perusahaan travel akan bertanggung jawab untuk memberangkatkan para calon jamaah umrah tersebut. “Dalam surat pernyataan tersebut, Hanin Tour akan bertanggung jawab dan akan memberangkatkan jamaah periode April sampai Desember 2017, dengan list yang dibuat Senin. Mereka juga akan memberangkatkan empat rombongan yang berjumlah sekitar 60 orang pada April-Mei,” bebernya.

 

Meski begitu, mereka menyangsikan janji yang sudah dibuat ke seluruh jamaah untuk diberangkatkan hingga akhir Desember 2017. Karena, jika hal tersebut tak terlaksana pihaknya meminta perusahaan travel tersebut mengembalikan dana yang sudah dibayarkan tanpa potongan. “Awalnya kita akan dipotong sebesar Rp3,5 juta dengan pengembalian 30 hingga 90 hari tetapi kita tolak dan kita tetap minta tanpa potongan,” ujarnya.

 

Menanggapi hal itu, Kabag Humas Polres Bogor AKP Ita Puspita Lena membenarkan informasi tersebut. Menurutnya, pihaknya saat ini tengah melakukan pemeriksaan lebih lanjut mengenai laporan tersebut. “Masih dalam pemeriksaan,” singkatnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Utsmaniya Hannien Tour Farid Rosyidin yang juga hadir di Masjid Baitul Faizin menjelaskan, sesi tahun ini pemberangakatan umroh sebanyak 5.000 jamaah dari seluruh wilayah di Indonesia. Namun, dari total 5.000 jamaah masih tersisa 1.500 jamaah yang masih belum diberangkatkan ke tanah suci lantaran terjadi mis komunikasi di internal perusahaan.

Di seluruh Indonesia, pihaknya punya sepuluh cabang perusahaan termasuk di wilayah Kabupaten Bogor yang melayani paket keberangkatan umrah.

Menurutnya, keterlambatan keberangkatan para jamaah ke tanah suci ini lantaran terjadi over kapasitas data setelah diberlakukan paket promo dari harga normal Rp25 juta menjadi Rp20 juta dengan paket promo. Namun, paket promo yang diberikan itu melebihi kapasitas yang sudah ditentukan perusahana yakni 80 persen nonpromo dan 20 persen promo. Namun, hal ini berbalik menjadi 80 persen promo dan 20 persen nonpromo sehingga tidak bisa menutupi harga promo. Padahal, kata dia, harga tiket pesawat dan hotel tidak berubah.

“Secara sistem sudah dibatasi. Tapi dalam praktiknya tim marketing ini membuat semacam perjanjian di bawah tangan dengan calon jamaah umrah sehingga mau tidak mau harus diakomodasi oleh pusat,” ujarnya.

Ia juga berjanji mencari solusi terbaik agar masyarakat yang sudah melunasi pembayaran paket umrah bisa tetap berangkat ke Tanah suci. Menurutnya, sesi keberangkatan umrah pada April-Juni diundur dan Oktober-Desember. “Kami sudah ada kesepakatan dengan calon jamaah, nanti Senin kami coba menentukan estimasi kuota yang akan berangkat hingga Juni,” kata dia.

Pihaknya juga menyampaikan permohonan maaf kepada calon jamaah yang belum bisa diberangkatkan. “Ini akan menjadi koreksi kami ke depan agar lebih baik,” katanya.