BOGOR DAILY– Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso mengungkapkan jaringan kartel narkotika jaringan Kolombia sudah masuk ke Indonesia. Masuknya jaringan narkoba kartel Kolombia ini terkuak setelah BNN berhasil mengungkap kasus penyelundupan kokain di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Budi Waseso mengkhawatirkan, Â dengan masuknya kartel jaringan narkoba Kolombia, peredaran jenis-jenis narkoba baru bisa tidak dapat terlacak. Pasalnya saat ini ada indikasi kuat sebanyak 60 jenis narkoba baru masuk ke Indonesia. Puluhan jenis narkoba baru itu tidak semuanya terdeteksi dan dapat terlacak BNN.
“Dilaporkan di dunia perkembangan ada 60 jenis baru masuk ke Indonesia. Baru 43 masuk konstruksi hukum UU No 35 atau UU Kesehatan. 17 belum bisa karena belum bisa diatur karena ketidakmampuan kita untuk mendeteksi dari narkotika baru itu,” bebernya.
Dia mengaku tidak adanya laboratorium bertaraf internasional yang mengakibatkan puluhan jenis narkotika baru tidak bisa terlacak.
“Kenapa? Karena kita tidak punya laboratorium khusus narkotika. Badan POM belum punya, BNN belum punya, di UI juga belum punya, di Kepolisian juga belum punya. Sehingga ini perlu salah satunya ke depan, Indonesia harus memiliki pusat laboratorium narkotika nasional yang bertaraf internasional tentunya,” bebernya.
Dia menambahkan bahwa Indonesia merupakan pangsa pasar yang bagus untuk narkoba. “Kalau tidak, kita tidak mampu mendeteksi 800 jenis baru akan masuk pasti akan masuk ke negara kita. Karena negara kita jadi pangsa pasar baik. Semua narkotika hasil penelusuran BNN diimpor dari 11 negara dari berbagai macam jenis narkotika. Tidak ada yang diekspor. Semua habis. Habis terserap dan terjual di Indonesia. Luar biasa,” pungkasnya. (bd)