Friday, 19 April 2024
HomeBeritaLelaki yang Nikahi Gurunya Resmi Jadi Presiden Prancis

Lelaki yang Nikahi Gurunya Resmi Jadi Presiden Prancis

BOGOR DAILY– Calon mengucapkan terima kasih pada para pendukungnya yang membuatnya bisa memenangkan Pilpres Prancis. Ucapan terima kasih diucapkan Macron sebelum menuju pesta kemenangannya di luar Louvre.

Dilansir CNN, Senin (8/5/2017), Macron mengatakan dirinya tidak akan melupakan orang-orang yang selama ini mendukungnya. Dia berjanji akan membayar kepercayaan warga Prancis kepadanya.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para pendukung. Terima kasih dari lubuk hati terdalam,” ujar Macron.

“Aku tidak akan melupakanmu (para pendukungnya). Saya akan menaruh semua perhatian dan energi saya untuk membayar kepercayaan Anda,” lanjutnya.

Pria 39 tahun tersebut mengakui adanya perpecahan mendalam di masyarakat Prancis. Perpecahan tersebut dipicu oleh kesenjangan ekonomi, rapuhnya keamanan dan jaminan persatuan negara.

Karena itu, Macron berjanji akan membela Prancis dan Eropa. Tak hanya itu, dia menyebut akan melakukan segala cara untuk memperkuat Uni Eropa.

“Saya akan membela Prancis. Saya akan membela Eropa. Saya akan melakukan segala cara untuk memperkuat Eropa dan orang-orang yang membentuknya,” sebut Macron.

“Aku tahu negara ini terbelah. Saya mengerti kemarahan, kegelisahan dan keraguan,” tutupnya.

Sebelumnya, hasil exit poll dari sebuah lembaga survei independen menyebutkan Macron unggul 65,9 persen, sedangkan Le Pen mendapat 34,1 persen.

 

Sementara itu, di balik kemenangan itu juga tersimpan sisi menarik. Sekedar diketahui, kisah cinta Macron dan istrinya pernah diulas dalam buku berjudul ‘: A perfect young man‘ oleh pengarang Anne Fulda. Buku itu memuat komentar dan pernyataan Trogneux yang merupakan guru Macron saat dulu masih di bangku sekolah.
“Tidak akan ada yang tahu pada momen apa kisah kami menjadi kisah cinta. Itu menjadi milik kami. Itu rahasia kami,” ucap Trogneux seperti dikutip buku itu, yang dilansir Reuters.

Macron akhirnya menikahi Trogneux pada tahun 2007, setelah Trogneux bercerai dari suami pertamanya. Mereka menikah saat Macron berusia 29 tahun dan Trogneux berusia 54 tahun. Perbedaan usia yang cukup jauh di antara keduanya, sempat membuat beberapa kerabat dan anggota keluarga merasa ragu. Sebelum menikahi Trogneux, Macron terlebih dahulu meminta restu dari ketiga anak Trogneux.  (bd)