BOGOR DAILY– Ramadan tiba. Kedipan lampu senter penjaga vila tak tampak seperti hari-hari biasa. Tidak ada aktivitas mencolok di lokalisasi Gang Semen, Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung. Sudah dua hari ini aktivitas di Gang Semen meredup. Para Pekerja Seks Komersial (PSK) memilih pulang kampung di minggu pertama puasa.
Rumah-rumah wisma yang berjajar di sepanjang Gang Semen terlihat sepi. Jika biasanya penjaga vila sudah siap-siap di depan gang menuju kawasan lokalisasi, lain halnya dengan pemandangan malam pertama di bulan puasa.
Salah seorang penjaga vila yang menyambi calo PSK, Jaka menuturkan, aktivitas di Gang Semen akan tutup satu minggu. Para PSK akan ikut ‘puasa’ untuk tidak melayani pria hidung belang. Selanjutnya kegiatan di sana akan kembali normal.
Bedanya, selama puasa ini setiap calo PSK akan menunggu di Gang Semen, bukan di depan pintu masuk lokalikasi. “Ini mah cuma tutup sementara saja. Bulan puasa juga masih buka, karena ada saja tamu yang datang. Biasanya sih yang sudah pelanggan tetap,” ungkap Jaka.
Meski begitu, jumlah pelanggan di Gang Semen tak sebanyak hari-hari biasa. Ini pula yang membuat banyak PSK memilih pulang kampung. Sebagian dari mereka ada yang beralih membuka usaha.
“Macam-macam sih, ada yang jadi penjual online, penjual kue Lebaran, sama buka warung nasi di kampung,” kata lelaki yang juga pengawal PSK lebih dari 10 tahun.
Karena sepi pelanggan, Jaka pun mau tak mau terkena imbasnya hingga ia harus mencari tambahan penghasilan di luar jadi calo dan bodyguard PSK. “Ya duit yang ada buat modal usaha saja jualan nasi bareng istri,” terangnya.