Wednesday, 24 April 2024
HomeBeritaTiga Santri Penghafal Alquran Tewas Terseret Ombak

Tiga Santri Penghafal Alquran Tewas Terseret Ombak

BOGOR DAILY– Kabut duka masih nampak jelas di Pondok Pesatren Hidayatullah Kalimulya, Depok. Para pengajar di ponpes yang menempati lahan seluas empat hektar tersebut masih harap-harap cemas dengan keadaan dua siswanya yang terbawa ombak di Pantai Ranca Buaya, Garut, Selasa (16/5) sore.

Sesekali di dalam ponpes, para pengajar silih berganti menginstruksikan santrinya untuk berdoa bersama sembari memberikan update kabar tentang perkembangan pencarian para korban.

Sekretaris Yayasan Ponpes Hidayatullah, Iwan Rusnanda mengatakan, pada saat kejadian, sekitar 23 siswa Kelas IX yang barus saja mengikuti ujian hafalan Alquran mengadakan kegiatan rihlah atau perjalanan liburan ke daerah pantai di Garut, Jawa Barat pada Senin (15/5).

Rencana liburan selama dua hari ini berakhir kelam, ketika pada Selasa sore, rombongan santri yang asyik berjalan dibibir pantai, terbawa ombak yang besar. Sekitar 13 santri hanyut.

Beberapa di antaranya berhasil diselamatkan. Nahas, lima santri hanyut, tiga diantaranya ditemukan tewas, sedangkan dua masih belum diketemukan.

“Bersama pembimbingnya santri berenang, karena memang ombak besar mungkin, membuat belasan siswa yang baru menyelesaikan hafalan enam juz Alquran terbawa ombak,” terang dia kepada Jawa Pos, kemarin.

Dia berujar, sebelum kejadian salah satu korban, Rijal Amarullah menelepon untuk meminta pulsa, setelah ditelepon balik ternyata sudah tidak ada jawaban. “Datangnya ombak besar, tiba-tiba membuat segalanya berubah sangat cepat,” jelas dia.

Sejam dari kejadian atau tepatnya pukul 17.00, pihak sekolah mendapat kabar duka tentang hanyutnya beberapa santri tersebut. Pihak sekolah kata Iwan, pertama kali menghubungi orang tua murid yang terbawa arus.

“Kami langsung hubungi orang tua santri dan beberapa diantaranya langsung berangkat ke lokasi kejadian dan sebagian kami langsung antar dari pesantren,” jelas dia.

Saat ini ujar Iwan, seluruh keluarga santri yang menjadi korban masih berada di lokasi kejadian untuk mendapat informasi perkembangan pencarian para korban “Orang tua di lokasi juga ditemani ketua yayasan kami di lokasi,” ujar Iwan.

Selain menghubungi orang tua santri, pihaknya juga memberangkatkan 14 orang Tim SAR ke lokasi kejadian . Tim tersebut menurut dia sudah melakukan penyisiran bergabung dengan tim SAR lainnya. “Kami juga punya tim SAR sendiri, sudah kami berangkatkan ke Garut,” terang dia.