Saturday, 20 April 2024
HomeKota BogorVideo: Api Melahap Pabrik dan Rumah Warga di Jalan Solis

Video: Api Melahap Pabrik dan Rumah Warga di Jalan Solis

BOGOR DAILY– Pabrik pengolahan daur ulang limbah plastik di Jalan Soleh Iskandar, Kota Bogor, terbakar, Jumat (26/5/2017). Dalam sekejap, api melahap seluruh isi bangunan yang sebagian besar berisi bahan-bahan mudah terbakar.

Dalam insiden tersebut, sempat terdengar beberapa kali suara ledakan. Besarnya api menarik perhatian warga sekitar. Sejumlah warga nekat masuk ke dalam gudang untuk mengambil gambar maupun .

Sedangkan kondisi arus lalu lintas di sekitar lokasi sempat macet. Polisi langsung menutup sementara Jalan KS Tubun ke arah Yasmin untuk memudahkan petugas memadamkan api.

Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Kota Bogor Marse Hendra Saputra mengatakan, dugaan sementara sumber api berasal dari gas botol minyak parfum.

“Ada salah seorang karyawan pabrik yang menyalakan rokok lalu menyambar gas botol minyak parfum. Tidak sampai lima menit, api cepat membesar. Selain pengolahan limbah plastik, pabrik itu juga mengolah botol parfum,” ujar Marse.

Marse menambahkan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah.

Sementara itu, para karyawan gudang berhasil menyelamatkan diri sebelum api membesar. Saat kejadian, terdapat 18 karyawan yang tengah bekerja.

Untuk memadamkan api, pihaknya mengerahkan enam unit mobil pemadam kebakaran. Api kemudian berhasil dipadamkan sekitar 30 menit usai petugas datang ke lokasi.

“Yang terbakar mesin dan dua kontainer pengolahan plastik. Kerugian diperkirakan sekitar Rp 1 miliar,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Polsek Tanah Sareal Komisaris Polisi Muis Effendi menuturkan, polisi masih mendalami penyebab kebakaran tersebut. Di antaranya, dalam wkatu dekat polisi akan meminta keterangan karyawan dan pemilik pengolahan limbah plastik itu.

“Pemiliknya termasuk juga karyawan akan kami mintai keterangan,” tutur Muis.

Asep (30), warga sekitar menyebut, kebakaran itu hampir saja merembet ke pemukiman warga di sekitar pabrik. Warga kemudian meminta agar lokasi pengolahan limbah plastik tersebut ditutup.

Alasannya, sambung Asep, bukan hanya karena peristiwa kebakaran ini. Menurut dia, keberadaan pengolahan limbah plastik yang telah beroperasi selama empat tahun itu menggangu kenyamanan warga sekitar.

“Selama ini, kami (warga) hanya kebagian bau sampah plastik dan asap pengolahannya. Ditambah lagi kejadian kebakaran ini yang hampir merembet ke rumah warga. Apa perusahaan itu mau tanggung jawab,” tutupnya.

: