Friday, 29 March 2024
HomeKota Bogor18 Titik di Kota Bogor Jadi Objek Pengamanan 1.440 Polisi

18 Titik di Kota Bogor Jadi Objek Pengamanan 1.440 Polisi

BOGOR DAILY– Polresta Bogor Kota menyiagakan 1.440 personel dalam pengamanan Idul Fitri 1438 H. Para personel gabungan tersebut disiagakan dalam Operasi Ramadaniya Lodaya 2017, dengan melibatkan unsur TNI dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.

Kabagops Polresta Bogor Kota Komisaris Fajar Harikuncoro menuturkan, sebanyak 1.440 personel tersebut terdiri dari 2/3 kekuatan personel Polresta Bogor Kota, KBO Polda Jabar 1 SSK Brimob, unsur TNI dan Pemerintah Kota Bogor.

“Dalam operasi Ramadniya akan didirikan 11 pos pengamanan tersebar di wilayah Kota Bogor. Selain itu terdapat 1 pos pelayanan terpadu dan 83 pos Gatur,” ungkapnya usai rapat koordinasi lintas sektoral Operasi Ramadniya Lodaya 2017 di Makopolresta Bogor, Selasa (13/6).

Ia melanjutkan, seluruh petugas akan di sebar di pos pelayanan terpadu yang dipusatkan di terminal Baranangsiang. Dijelaskan juga, bahwa pos-pos tersebut dengan penempatan para personel ini bertujuan untuk memberikan respons cepat bagi masyarakat baik yang hendak mudik maupun tinggal di Kota Bogor.

“Kota Bogor sebagai merupakan kota penyangga jalur perlintasan mudik juga destinasi tempat wisata dan kuliner sehingga berpotensi menimbulkan kepadatan arus lalu lintas. Sementara ini baru terdapat 18 titik yang menjadi perhatian utama kami satu diantaranya pengamanan objek vital Istana Kepresidenan Bogor,” terangnya.

Berkaca pada pada tahun lalu, Sekretaris Daerah Pemkot Bogor Ade Syarif menilai, memasuki momentum hari raya, bukan hanya dilakukan ritual keagamaan, tapi juga dilakukan dengan silaturahmi melalui mudik. Ini menyebabkan meningkatnya mobilisasi masyarakat, serta terjadinya konsentrasi masyarakat di tempat tempat tertentu.

“Kota Bogor akan menjadi rawan kemacetan dan kecelakaan lalin. Pertambahan kendaraan yang tidak diimbangi dengan bertambahnya fasilitas jalan menjadi hambatan, ” terangnya.

Ia menjelaskan, Hal-hal yang menjadi fokus adalah, penyelesaian sarana dan prasarana pendukung jalan yang disiapkan paling lambat H-7 sehingga tidak menghambat.

“Ini kegiatan dari tahun ke tahun yang sudah dilaksanakan. Ini akan menjadikan pengetahuan, maka diharapkan menjadi perbaikan ke depan. Pasar tumpah dan pasar modern juga jadi perhatian dan pengamanan. Selain itu SPBU juga jadi perhatian, karena Bogor menjadi wilayah perlintasan,” tambahnya