Thursday, 28 March 2024
HomeBeritaCewek Cantik Ini Ternyata Komplotan Begal Sadis Daan Mogot

Cewek Cantik Ini Ternyata Komplotan Begal Sadis Daan Mogot

BOGOR DAILY– Perburuan tiga kawanan perampok sadis yang menembak mati Davidson Tanoto di Jawa Timur mengungkap fakta menarik. Salah satu komplotan pelaku adalah seorang perempuan. Dia memiliki inisial nama RCL, dan merupakan pacar SFL, kapten komplotan yang ditembak mati polisi, Selasa dini hari (20/6).

“Dia (RCL) berperan untuk menyediakan tempat berkumpul para pelaku sebelum dan sesudah melakukan kejahatan,” jelas Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombespol Rudy Heriyanto.

Melihat penampilan RCL, orang awam tak bakal mengira bahwa dia adalah bagian dari komplotan perampok sadis kelas kakap. Sosok perempuan kelahiran Jakarta, 28 Oktober 1975 itu tak ubahnya seperti cewek-cewek lainnya yang berdandan modis.

Foto yang dimiliki oleh kepolisian jadi buktinya. Terlihat dalam foto 3×4 itu, RCL mengenakan sweater casual lengan panjang warna putih.

Selama ini RCL menyediakan tempat persembunyian. Termasuk saat diminta oleh sang pacar untuk mencarikan apartemen. “Setelah beraksi di , pelaku itu berkumpul di apartemen di kawasan Jakarta Timur. Mereka menyewanya selama beberapa hari, di situ mereka juga membahas rencana kejahatan,” kata Rudy.

Pelarian ke Banyuwangi juga tak lepas dari peran RCL. Berdasar pengakuannya, ketiga perampok itu sebenarnya hendak kabur ke Bali dengan terlebih dahulu singgah di Banyuwangi. “Rumah yang dipakai untuk sembunyi di Banyuwangi milik teman RCL. Temannya tersebut tidak tahu sama sekali bahwa RCL adalah kawanan perampok,” lanjut Rudy.

Oleh sebab itu, polisi tidak sampai menahan pemilik rumah yang dijadikan tempat persembunyian pelaku di Banyuwangi. Korps berseragam cokelat sudah meminta keterangan kepada pemilik rumah. Pemiliknya kooperatif dan tidak ada kesengajaan menyembunyikan pelaku kejahatan.

Seperti diberitakan sebelumnya, tiga pelaku perampokan di SPBU , Cengkareng, Jakarta Barat yang menewaskan Davidson Tantono diburu sampai Blambangan, Banyuwangi. Saat diminta menunjukkan barang bukti senpi di Bypass Arteri Porong, Sidoarjo, pimpinan kelompok tersebut mencoba merampas senpi polisi. Lantaran perlawanan tersebut, polisi menembak mati SFL