Saturday, 20 April 2024
HomeKota BogorBanjir Bandang Lagi-lagi Rendam Bangunan SMAN 2 Bogor

Banjir Bandang Lagi-lagi Rendam Bangunan SMAN 2 Bogor

BOGOR DAILY yang kembali menimpa , Kelurahan Sukaresmi, Kota Bogor, pada Senin (24/7) lalu, disesalkan. Proses normalisasi saluran untuk mencegah banjir juga tak kunjung terealisasi di lokasi tersebut. Jangan sampai, dua nyawa melayang pada Februari lalu terulang kembali.

Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Bogor baru sebatas membangun tanggul pembatas sungai dengan tinggi sekitar 1,5 meter sepanjang 36 meter di daerah hulu untuk menghalau air ke .

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor terus mendorong Dinas PUPR Kota Bogor untuk segera menyelesaikan perkara saluran air di Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal. “Saya dorong PUPR agar buat kajian tertulis. Biar jadi bahan laporan ke pemkot. Ini harus menyeluruh, dari hulu termasuk normalisasi saluran,” ujarnya.

Ia mengaku telah melakukan koordinasi dengan Dinas PUPR Kota Bogor untuk melakukan tanggap darurat sementara. Tapi, untuk melakukan penanganan jangka panjang, menurutnya memerlukan waktu. Karena, biaya perbaikan secara permanen terlebih dahulu perlu dianggarkan oleh Dinas PUPR Kota Bogor.

“Intinya memang yang dilakukan kemarin kan sifatnya tanggap darurat sementara. Kalo permanen, itu harus teranggarkan di Dinas PUPR,” ujarnya.

Maka, wajar menurutnya jika tembok pembatas antara lapangan belakang dengan lahan kebun di sampingnya berkali-kali ambruk. Karena, menurutnya pembangunan tembok tersebut merupakan salah satu upaya penanggulangan banjir sementara.

“Jadi, kalau tembok pembatas yg ambruk tersebut, semisal ditembok lagi tanpa di hulunya dinormalisasi, ya akan capek terus bgini,” kata Ganjar.

Kasi Sumber Daya Air pada Dinas PUPR Kota Bogor, Ferry Firmansyah mengatakan bahwa memang belum ada solusi dalam menangkal banjir yang kerap terjadi di Kelurahan Sukaresmi ketika hujan deras. Kini, pihaknya memang sedang membangun tanggul pembatas sungai dengan tinggi sekitar 1,5 meter sepanjang 36 meter.

Tapi, menuturnya tembok tersebut hingga kini belum rampung dikerjakan. “Kita fokus membenahi di hulu. Sedang dalam proses pembangunan sampai sekarang,” ujarnya.

Namun, menurutnya meski tanggul tersebut sudah selesai tahap pengerjaannya. Tapi, tidak menjadin wilayah tersebut bebas dari banjir. Pasalnya, area bangunan terbilang memiliki permukaan tanah yang rendah. Sehingga dirinya merekomendasikan untuk SMA Negeri 2 Kota Bogor segera membuat saluran air yang mempuni.

Sebelumnya, bandang kembali merendam dan tiga rumah warga RT 03/04 Kelurahan Sukaresmi, Senin sore (24/7). Ini merupakan kejadian kedua kalinya di bulan ini. Padahal, ada waktu lima bulan (Februari-Juli) bagi pemkot untuk mengantisipasi agar peristiwa yang telah menewaskan ibu dan anak itu tidak terulang kembali.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala , Bambang Aryan mengungkapkan, pihaknya sudah menyampaikan kejadian ini (banjir,red) melalui Humas Pemkot Bogor agar bisa disampaikan ke Wali Kota Bogor Bima Arya. “Adanya kejadian ini membuat kami khawatir. Sebab tembok pembatas yang diperbaiki untuk mencegah air masuk dari kebun jambu tetap saja jebol,” tandasnya