Saturday, 20 April 2024
HomeKota BogorLongsor Di mana-mana, Warga Bogor Berhamburan

Longsor Di mana-mana, Warga Bogor Berhamburan

BOGOR DAILY– Suara gemuruh memecah heningnya Kampung Lebakkantin, Kelurahan Sempur, Kecamatan Bogor Tengah. Seketika runtuhan tanah menimpa bangunan rumah yang berdiri tepat di bawah tebingan. Warga pun berhamburan, menyelamatkan diri meski beberapa rumah ada yang rusak hingga rata dengan tanah.

Puing reruntuhan bangunan masih berserakan di Kampung Lebakkantin, RT 03/05. Sebagian telah rata dengan tanah sejak menerjang pemukiman mereka, Kamis (29/6) malam. Hujan deras yang mengguyur wilayah Bogor seharian membawa kabar duka. Siapa sangka, usai merayakan Lebaran, puluhan warga terpaksa kehilangan rumah.

Salah seorang warga Kampung Lebakkantin Odih Suhendar yang jadi korban coba mengingat kembali detik-detik longsoran tanah tebingan bergerak hingga menutup rumahnya. Hanya suara gemuruh yang terdengar kencang dan seketika menerjang pemukiman.

“Saya ada di depan rumah dan tidak ada tanda-tanda pas kejadian itu karena langsung ada suara kencang,” tuturnya.

Sebagian warga ada yang berada di dalam rumah, namun kebanyakan berada di luar saat kejadian. Begitu tebingan menimpa satu rumah, runtuhannya merembet mengenai rumah lainnya hingga rata dengan tanah. Saat itu pula warga berhamburan keluar menyelamatkan diri. “Karena yang kena pertama rumah yang pertama jadi orang-orang pada keluar karena mendengargemuruh,” jelasnya.

Dalam kejadian tersebut Odih mengaku semua barang di dalam rumahnya rusak. Ditaksir, kerugian yang dialaminya mencapairatusan juta rupiah.

Tak hanya di Kampung Lebakkantin, hampir terjadi di mana-mana.

Di Kota Bogor sedikitnya ada lima titik , yakni di Kampung Sukamanah, RT 01/01 Kelurahan Genteng, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor yang membuat dapur dan kamar mandi warga ambruk.

Kejadian serupa juga terjadi di Ciremai Ujung, RT 01/02 Kelurahan Bantarjati, Kecamatan Bogor Utara. Akibat hujan deras, bonggol bambu yang berada di tebingan belakang SMP Negeri 20 menutupi badan sungai.

Sementara di Gang Masjid, RT 05/ 04, Kelurahan Tanahsareal, Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor, hujan deras membuat pergerakan tanah semakin menjadi-jadi hingga mengancam 8 KK/35 Jiwa (Lihat grafis).

Termasuk di Kampung Sukamanah, RT 02/09, Desa Leuwimekar, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Sebuah TembokPenahan Tebingan (TPT) sepanjang sembilan meter dengan lebar enam meter menimpa empat rumah warga yang tepat berada di bawahnya sekitar pukul 23:00 WIB.

Sampai-sampai seorang bocah sembilan tahun Puthiya Fathurohman Pasaribu mengalami luka ringan.

Warga setempat Saefudin mengatakan, sebelum kejadian dirinya lebih dulu mendengar suara gemuruh. Tak lama runtuhan tembok menimpa empat rumah warga yang masih satu keluarga. Mendengar suara tersebut, pemilik rumah berhamburan keluar menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman. Total ada 18 jiwa yang jadi korban .

“Saya dan istri sempat lari kalang kabut begitu mendengar suara gemuruh, rupanya . Untung saya dan istri lari sebelum rumah ambruk tertimbun ,” ujarnya.

Ia menambahkan, longsornya TPT dikarenakan kontur tanah yang tidak rata membuat tembok runtuh tersapu air hujan. Posisi tembok yang berada di atas pemukiman warga menyebabkan material menimpa rumah.

“Sejumlah barang dan perabotan berharga rusak tertimbun batu dan lumpur. Kita minta pemerintah membantu para korban longsornya tebingan,” pintainya.

Sementara itu, Ketua RW 02 Berti menambahkan, musibah longsornya tebingan tidak menimbulkan korban jiwa, hanya satu anak kecil atas nama Puthiya Fathurohman Pasaribu (9) yang terkena material rumah mengalami luka ringan. “Ada empat rumah rusak berat yaitu milik Basyharudin Pasaribu, Aa Setiarahman, Saefudin dan Edi Sugianto, kebanyak mengalami rusak di bagian atap dan tembok jebol akibat material tanah,” jelasnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Ganjar Gunawan membenarkan banyaknya kejadian di Kota Bogor. Namun, beruntungtidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, karena petugas gabungan dari BPBD Kota Bogor, Tagana, bersama warga sekitar langsung membantu mengevakuasi empat rumah yang terkena longsoran.

Meski tidak ada korban jiwa, warga yang terkena longsor harus kehilangan rumah. Sedikitnya ada 23 jiwa yang terpaksa mengungsi ke rumah tetangga dan saudara terdekat. Lantaran, rumah yang ditempatinya telah menyatu dengan tanah.

“Lokasi itu tidak bisa lagi ditempati karena rawan longsor. Kami juga imbau masyarakat di daerah zona merah bencana alam untuk selalu berhati-hati dan waspada mengingat pada sore dan malam hari wilayah Bogor kerap diguyur hujan,” pinta Ganjar.

Terpisah, Sekdes Leuwimekar Oding mengaku telah melaporkannya ke pemerintah dan BPBD Kabupaten Bogor. Muspika Kecamatan Leuwiliang sudah menijau ke lokasi dan membersihakan material longsor yang mengenai rumah.

“Kita sudah laporkan ke pemerintah ada bencana alam, dikarenakan musim hujan dan dikhawatirkan terjadi longsor susulan,empat keluarga diungsikan dulu ke tempat yang lebih aman sambil menunggu bantuan pemerintah,” tukasnya.

Jika dikalkulasikan akibat longsor yang menerjang kawasan pemukiman warga di wilayah Bogor, ada 41 warga terpaksa kehilangan rumah dan sementara harus mengungsi. Sementara dari 5 titik kejadian longsor, ada 19 KK/ 89 jiwa yang hingga kini hidupnya masih terancam longsor susulan.(Metropolitan)