Thursday, 18 April 2024
HomeKota BogorIni yang Bikin Bogor Jadi Sarang Peredaran Narkoba...

Ini yang Bikin Bogor Jadi Sarang Peredaran Narkoba…

BOGOR DAILY- Maraknya peredaran nar­kotika dan obat-obatan terlarang () menjadikan Kota Bogor sebagai sarangnya . Ini dikarenakan Bogor termasuk wilayah lintasan yang diapit dua kota besar dengan jumlah peredaran cukup tinggi yakni Jakarta dan Bandung.

Satuan Polresta Bogor Kota pun be­kerja lebih keras memberantas peredaran . Buktinya, selama delapan bulan sudah ada 125 ter­sangka dari berbagai kasus . Kemarin, ba­rang bukti pun dimusnakan Kapolresta Bogor Kota Kombes Polisi Ulung Sampurna Jaya didampingi Kabagops Kompol Fajar Hari Kuncoro dan Kasat Kompol Agah Sondaya di Mapolresta Bogor Kota, Jalan KS Tubun, Kedunghalang, kemarin.

Ulung mengatakan, pemusnahan yang dilakukan adalah hasil dari kasus narkoba dari Januari sampai Agustus 2017. Selama 2017 ada 125 tersangka dari berbagai kasus narkoba. Namun banyak barang bukti yang disimpan di suatu tempat, kemudian kalau terendus adanya pemantauan dari anggota kepolisian, pem­beli tidak mengambilnya. Se­hingga pihak kepolisian akhirnya mengamankan barang haram itu. Saat ini mau mengam­bil risiko rugi, karena sistem transaksinya ditaruh di suatu tempat atau sistem tempel yang merupakan modus lama.

Dengan modus itu kepolisian akan menunggu kalau ada yang mengambil langsung ditangkap. “Namun kali ini nihil tersangka­nya, ada total sekitar 3,4 kilogram yang ditaruh di jalan dan jenis ganja dari Aceh. Untuk pereda­ran narkoba di Kota Bogor dengan kategori musibah narkoba ka­rena zona merah. Apalagi ada istilah pelaku atau yang penting aman, tidak transaksi langsung,” terangnya.

Ulung menegaskan, sulitnya pengungkapan karena jaring­an berbeda, terputus dan saling tidak saling kenal karena Kota Bogor kota transit. Pihaknya tetap mengejar walaupun su­dah dimusnahkan barang buk­tinya. “Barang bukti lain yang ikut dimusnahkan adalah sabu 6,2 gram dengan 9000 obat daftar G dan lima jeriken jenis Ciu. Dari 9.000 obat-obatan itu ada 2.000 butir Hexymer, 3.000 pil Tramadol dan 4.000 pil Tri­hexypenidile,” paparnya.

Sementara itu, Kasat Nar­koba Polresta Bogor Kota Kom­pol Agah Sondaya mengatakan, sudah jadi tren dan paling aman cara jual beli atau modus sistem. Tapi banyak tersangka yang tertangkap dengan sistem itu. Tempat penemuan barang-barang bukti yang tidak ber­tuan banyak di wilayah Bogor Timur, Bogor Barat, Bogor Uta­ra dan Bogor Tengah. “Kami mendapatkan informasi dari masyarakat adanya transaksi di suatu tempat. Kami juga men­dalami modus lain dalam tran­saksi narkoba di Kota Bogor,” katanya.