Friday, 26 April 2024
HomeKota BogorPDIP Kota Bogor Masih Galau Dipaksa Koalisi dengan Golkar

PDIP Kota Bogor Masih Galau Dipaksa Koalisi dengan Golkar

BOGOR DAILY– DPD Partai Jawa Barat (Jabar) bersama DPD PDI Perjuangan Jabar sepakat bekerja sama dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018 di Jabar, kemarin. Keduanya kemudian membentuk Tim Lima dari masing-masing partai untuk menentukan pasangan calon di 16 kota/kabupaten. Termasuk untuk Pilkada Kabupaten Bogor dan Kota Bogor. Meski demikian, kemungkinan koalisi searah tersebut baru terbuka untuk Kabupaten Bogor, sedangkan Kota Bogor masih menunggu konstelasi politik ke depan.

Sekertaris DPD PDIP Jabar Abdy Yuhana mengatakan, pertemuan dengan Partai diawali dengan pembahasan tentang upaya memperkokoh Pancasila dan peningkatan kulaitas hidup masyarakat Jabar ke depan. Dari situ, timbul kesepakatan untuk membangun kerja sama politik.

“Kerjasama iini diawali dengan pembicaraan Pilkada di 16 kota/kabupaten. Jadi kami membentuk Tim Lima untuk merumuskan langkah konkrit dalam mengusung pasangan calon di setiap wilayah,” kata Abdy Yuhana.

Menurut Abdy, sudah ada beberapa daerah yang disepakati untuk bekerja sama denga seperti Banjar, Subang dan beberapa wilayah lainnya. Sementara Kabupaten Bogor menjadi salah-satu wilayah yang juga berpotensi besar terbangunnya koalisi PDIP – di Pemilihan Bupati (Pilbup Bogor) 2018.

Saat ini, Kabupaten Bogor telah membangun koalisi dengan DPD PAN Kabupaten Bogor dengan bakal calon (balon) Bupati Bogor dari yaitu Ade Ruhandi atau Jaro Ade. Sementara DPC PDIP Kabupaten Bogor masih menunggu pengerucutan 10 nama hasil penjaringan untuk memunculkan figur yang akan diusung.

“Untuk Kabupaten Bogor akan segera dikomunikasikan. Hasil penjaringan PDIP di Kabupaten Bogor ini kan cukup banyak, nanti kami coba rumuskan bersama dengan . Kami juga memprioritaskan kader internal. Terkait posisi nanti akan dibahas Tim Lima. Ini belum benar-benar dirumuskan, baru wacana,” terangnya.

Berbeda dengan Kabupaten Bogor, Abdy mengaku Kota Bogor yang juga menggelar Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) tidak menjadi bagian pembahasan. Kemungkinan koalisi PDIP – di Pilwalkot akan dikomunikasikan lebih dulu dengan Ketua DPC PDIP Kota Bogor untuk memutuskan akan berkoalisi atau tidak.

“Untuk Kota Bogor saya kira itu tidak menjadi bagian yang dibahas. Di Kota Bogor kami sudah memiliki kursi yang cukup banyak, jadi nanti kami akan komunikasi langsung dengan ketua DPC untuk merumuskan langkah bagaimana supaya di Kota Bogor ini menang Pilkada,” ungkap Abdy.

Menanggapi kemungkinan tersebut, Ketua DPC PDIP Kota Bogor Dadang Iskandar Danubrata mengaku koalisi PDIP untuk Pilwalkot Bogor bersifat fleksibel dan dinamis. Pimpinan partai akan melihat hasil survei terlebih dulu terkait kemungkinkan koalisi dengan atau dengan partai lain. Saat ini, DPC PDIP Kota Bogor sedang menyelesaikan proses penjaringan dan menunggu DPP emngerucutkan tiga nama yang masuk termasuk Dadang.

“Untuk , seperti yang dikatakan pak Abdy itu tidak untuk Kota Bogor. Karena informasinya baru 8 sampai 11 daerah yang sudah pasti. Kota Bogor masih sangat fleksibel dan dinamis. Yang pasti komunikasi kami terus berjalan dengan semua partai,” ungkap Dadang.

Menurutnya, pola koalisi tidak bisa disamakan di semua wilayah. Untuk itu, setiap wilayah diberi wewenang untuk menyampaikan masukan ke DPD dan DPP mengenai peta politik di wilayah masing-masing.

“Jadi belum tentu jika di atas dengan Golkar di bawah tetap sama. Kalau kemungkinannya lebih bagus dengan yang lain ya dengan yang lain, demikian juga sebaliknya. Masih sangat flesibel tapi masih mungkin juga terjadi,” beber Dadang.

Sementara itu, Ketua DPC PDIP Kabupaten Bogor Budi Sembiring menyambut baik keputusan DPD yang membangun kerja sama dengan Golkar. Menurutnya, Jika di Jabar sudah sepakat bersama maka untuk turun ke KABupaten Bogor tidak akan sulit.

“Peluangnya sangat besar, dan kami fatsun dengan keputusan partai. Sejauh ini komunikasi kami dengan Golkar berjalan baik. Soal keputusan resminya masih menunggu arahan dari DPD dan DPP. Setelah itu baru kami akan berkoordinasi dengan Golkar untuk kelanjutannya,” ujar lelaki yang akrab disapa Buser.

Terkait kemungkinan mengusung figur untuk mendampingi Jaro Ade, Buser menyerahkan sepenuhnya ke DPW dan DPP. Yang jelas, ia melanjutkan, DPC sudah melakukan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilbup Bogor 2018. “Tinggal menunggu hasilnya dan menunggu arahan dari DPP,” pungkasnya.