BOGOR DAILY- Proyek pembangunan gerbang Tol Bogor 3 diprotes warga yang tinggal di sekitaran Kompleks Danau Bogor Raya abcd RT 01/13. Mereka menolak proyek tersebut karena dianggap merusak bangunan yang berada di perumahan elite.
“Rumah kami retak-retak dan kami seperti tinggal di bantaran kereta api akibat pekerjaan tiang pancang. Berisik,” ujar salah seorang warga, Ninu (46), Minggu (13/8).
Kekesalan warga terhadap pengembang juga sudah disampaikan. Meski telah tiga kali diadakan pertemuan pihak
pengembang, tak ada solusi. “Kami sudah kesal kepada pihak pengembang karena tak digubris. Makanya kita minta bantuan hukum kepada Pak Sugeng sebagai sang pembela,” kata Mirna.
Sekjen Perhimpunan Advokat Indonesia Sugeng Teguh Santoso (STS) mengaku telah bertemu perwakilan warga Perumahan Danau Bogor Raya.
Menurutnya, masalah tersebut harus diselesaikan pihak Developer Danau Bogor Raya sebagai penjual yang sudah menjanjikan hunian nyaman dan aman. “Seharusnya pengembang menyelesaikan masalah ini. Karena sebagai penjual, pengembang harus menjaga kenyamanan warga,” katanya.
Pihak pengembang hingga kini belum bisa menyelesaikan masalah gangguan akibat pembangunan. Bahkan, mereka justru mendukung pembangunan dengan memberikan listrik untuk pembangunan.
Hingga kini, pihak STS tengah mempelajari aturan hukum tentang masalah ini. Ia juga telah membuat surat untuk dikirimkan ke wali kota tentang keluhan warga Danau Bogor Raya. Ia tengah melihat apa saja peraturan yang telah dilanggar. “Kita lihat tentang Undang- Undang Gangguan, Amdal dan juga izin pembangunan. Apa saja yang telah dilanggar dan apa jalan keluarnya,” tutur bakal calon Wali Kota Bogor yang tenar dengan nama beken ‘Sang Pembela'.