BOGOR DAILY-Mengharap keuntungan besar, tak jarang pengusaha ternak menyepelekan sistem pembuangan limbah dengan tak memperhatikan kualitas tanggul pembuangan.
Jumát (8/9/17), warga Desa Cariu, Kecamatan Cariu digegerkan dengan banyaknya ikan yang mengambang di Sungai Cibeet. Warga menduga, matinya ikan-ikan jenis bener, tawes, gabus, dan jaket tersebut akibat keracunan limbah kandang sapi milik PT Catur Mitra Taruma yang berlokasi di Kampung Tanggulung, Desa Cariu yang masuk ke Sungai Cibeet.
Di area lebih dari 2 ribu meter, terdapat sedikitnya 100 sapi. Satu ekor sapi menghasilkan kotoran rata-rata 10 sampai 25 kilo per hari. Apabila dalam satu kandang kolektif dipelihara sebanyak 100 ekor sapi, maka kotoran yang dapat dikumpulkan sebanyak 2.500 kilo. Sampai saat ini total kotoran sapi yang dihasilkan umumnya dibuang ke saluran air.
“Selama ini kita buang ke kali. Maksudnya untuk memudahkan penanganan dan bisa dimanfaatkan untuk lahan-lahan yang terairi oleh saluran tersebut,” tukas salah salah satu pekerja PT, Sudar.
Kondisi itu dibenarkan oleh Camat Cariu Didin Wahidin. Menurutnya, banyaknya ikan-ikan mabuk dan mati di Sungai Cibeet diduga sebab tanggul pembuangan limbah dari kandang sapi yang berada dekat sungai itu jebol. Akibatnya, intensitas pembuangan limbah tak terkontrol. “Kondisi itu membahayakan ekosistem sungai.
Saya sudah mengintruksikan sekretaris kecamatan (sekcam) dan Satpol PP untuk menegur pengelola kandang sapi itu,” ujarnya.
Ia menjelaskan, tanggul penahan limbang kotoran sapi tersebut jebol, lantaran diguyur hujan yang lebat beberapa hari yang lalu, palagi tanggulnya hanya terbuat dari tumpukan karung. “Saya juga minta agar tanggul limbah itu dibuat permanen, jangan hanya menggunakan karung,” jelasnya.
Ia menerangkan, menjelang musim kemarau seperti ini, masyrakat banyak memanfaatkan Sungai Cibeet untuk mandi, mencuci, dan aktivitas lainnya. Sehingga kandungan air limbah sangat menghawatirkan. “Jadi jangan sampai air tercemari oleh limbah,” ucapnya.
Tak hanya pemerintah kecamatan yang memberikan teguran, pemerintah Desa Cariu pun telah melayangkan teguran pada pengelola kandang sapi itu.
“Dari desa pun sudah memberikan teguran, saya harap tanggul itu segera diperbaiki,” tandasnya. Terpisah, Kapolsek Cariu Kompol Darmansyah mengaku tengah menyelidiki kasus tersebut. Ia mengaku belum melakukan uji kadar air sungai.
“Kami masih lidik, personel kami sudah ke TKP namun belum bisa dipastikan kandungan air mengandungracun karena limbah sapi,” tuturnya.