Friday, 29 March 2024
HomeKota BogorPetani Wanita Ini Bikin Jokowi Senyum Lebar di Istana Bogor

Petani Wanita Ini Bikin Jokowi Senyum Lebar di Istana Bogor

BOGOR DAILY- Pemuda-pemudi kreatif berkumpul di dan berdialog dengan Presiden . Salah seorang pemudi curhat kalau zaman sekarang jarang ditemui anak-anak yang bercita-cita menjadi petani.

“Saya sedikit prihatin sebetulnya dengan masa depan bangsa kita sebagai bangsa agraris dan maritim, karena semua anak-anak yang datang ke kebun karya untuk belajar. Saya belum pernah mendengar satu anakpun yang bercita-cita sebagai petani, apalagi nelayan,” kata pemudi bernama Soraya Cassandra tersebut kepada di , Jl Ir H Juanda, , Sabtu (28/10/2017).

Cassandra mengembangkan perkebunan di tengah kota. Dia juga mengaku sebagai petani saat memperkenalkan diri kepada .

“Saya seorang petani saya menggarap sebuah kebun belajar namanya Kebun Kumara tengah-tengah kota di Tangerang Selatan bersama suami dan adik-adik, kakak saya,” kata Sandra, sapaan akrabnya.

Sandra merupakan lulusan University of Queensland, Australia. Sebelumnya dia juga pernah aktif dalam program Indonesia Mengajar, ditilik dari akun LinkedIn miliknya.

“Ketika saya mendapat kesempatan untuk bercengkerama sedikit dengan anak-anak petani apalagi, mereka-mereka bahkan tidak ada yang mau menjadi petani seperti bapak ibunya. Mungkin mereka sering dengar bapak-ibunya cerita hidup setengah mati sekali, terus narasi demi dia juga seperti itu. Itu kenapa saya jadi petani, karena saya merasa 40% dari 260 juta orang adalah generasi milenial, dan 105 juta orang lah piye iki Pak kalau nggak ada yang jadi petani?” ungkap Sandra.

Sandra juga pernah menemui anak yang sama sekali belum pernah merasakan sensasi bertelanjang kaki menginjak rumput. Anak-anak itu rupanya dilarang oleh orang tuanya untuk menginjakkan kaki di rerumputan.

“Jadi anak-anak yang datang ke kita (Kebun Kumara) dia belum pernah menginjak rumput tanpa menggunakan sepatu. Jadi pas mereka cerita, ‘ternyata enak ya menginjak rumput, karena dingin-dingin seperti dipijitin',” kata Sandra.

Sandra menyimpulkan, jika menginjak rumput tanpa sepatu saja belum pernah, maka anak-anak pun banyak yang tak dikenalkan dengan kompos hingga unsur hara secara langsung. Dia mengusulkan kepada agar pendidikan sekolah juga mengajak anak-anak ke sawah.

“Saya setuju banget Bapak bilang belajar tidak hanya di sekolah dan mungkin bukan di kantor bank juga ya, tapi mungkin diajak ke hutan kalau bisa hutan adat yang bisa mengelola dengan sangat bijak atau ke pesisir tapi pesisir yang ada hukum adatnya, mungkin yang banyak di Maluku di Papua, jadi mereka belajar bahwa alam bisa dikelola dengan cara yang bijak dan kita bisa ekonomi biru bisa dilakukan yang selaras dengan alam,” tutur Sandra.

Mendengar paparan Sandra, senyum melebar. Dia tampak senang mendengar usulan tersebut.

“Saya juga melihat di lapangan sangat sedih sekali tidak pernah melihat petani-petani muda kita dengan inovasi-inovasi teknologi yang dilakukan dengan cara-cara marketing yang berbeda dan saya ingin mengajak anak-anak muda kita untuk terjun atau mau terjun ke sektor pangan dan sektor pertanian dengan cara-cara manajemen modern,” tutur .

Dunia pertanian di Indonesia saat ini kebanyakan fokus pada budidaya di sawah saja. Padahal potensi agrobisnis ke depan amat menjanjikan, menurut .

“Saya kira pemikiran ini, pemikiran anak muda seperti ini yang kita tunggu dengan pertanian cara-cara moderen itulah kita nantinya bisa menguasai pangan karena anak-anak muda tertarik untuk jadi petani petani modern ke depan dan tanpa ini saya kira kita memiliki kesempatan memiliki peluang,” kata Jokowi.