Friday, 29 March 2024
HomeNasionalIdrus Marham Gantikan Setnov Sampai Putusan Praperadilan

Idrus Marham Gantikan Setnov Sampai Putusan Praperadilan

BOGOR DAILY-Nasib Setya Novanto di Ketua DPR dan Ketua Umum (Ketum) Golkar tengah berada di ujung tanduk. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar ditunjuk sebagai pelaks­ana tugas (plt) ketum menggantikan Setya Novanto, kemarin. Dia pun tetap memegang jabatan sekjen partai beringin itu.­

Tugas Sekjen Idrus nanti di­bantu wakil sekjen. Wakil se­kjen tersebut melakukan tugas sekjen yang memiliki ke­wenangan penandatanganan surat maupun perihal admi­nistrasi.

“Yang namanya plt tetap sekjen, tapi secara admi­nistratif penandatanganan sesuai kata-kata yang ada. Sekjen menunjuk salah seorang dari wakil sekjen melakukan tugas sehari-hari dan memi­liki kewenangan tanda tangan sebagaimana kewenangan yang ada pada sekjen. Karena itu kata kerja Partai Golkar dan mekanisme,” kata Idrus di DPP Golkar, Kemanggisan, Jakarta Barat, Selasa (21/11).

Idrus pun belum menunjuk siapa wakil sekjen tersebut. Dia menjelaskan, struktur organisasi Golkar tetap sama dan juga berjalan semestinya. ”Saya kira ada kesinambung­an untuk melakukan itu. Cu­kup satu, sementara wakil sekjen. Yang lain melakukan kegiatan rutin pada bidang­nya masing-masing. Kenapa? Karena wakil sekjen itu men­dampingi ketua bidang yang ada,” papar Idrus.

Pada rapat pleno DPP Golkar yang rampung pukul 21:30 WIB, Ketua Harian Nurdin Halid dan seluruh peserta pleno resmi menunjuk se­bagai Plt Ketum Golkar. Plt ketum tersebut berakhir jika Setya Novanto memenangkan praperadilan terkait kasus me­gakorupsi proyek KTP-el.

Namun jika praperadilan itu ditolak, Golkar meminta Setya Novanto mengundurkan diri dan tetap men­jalankan tugasnya sampai diselenggarakannya Musya­warah Luar Biasa.

Sementara itu, Politisi Partai Golkar Airlangga Hartarto mengaku siap menggantikan Setnov sebagai Ketua umum Partai Golkar. Terlebih bila kader-kader partai daerah dan pengu­rus DPP memberikan dukungan.

”Jadi tentu kalau teman di dae­rah atau pengurus memberikan dukungan, sebagai kader jadi saya siap,” kata Airlangga usai rapat pleno DPP partai Golkar di Kan­tor DPP partai Golkar, Jakarta Barat, Selasa (21/11).

Namun, menteri Perindu­strian ini tak mau terburu-buru lantaran ada mekanisme par­tai yang perlu ditempuh. Dia juga enggan berkomentar te­rikat kabar dukungan dari Presiden Jokowi untuk meng­gantikan Setya Novanto. ”Saya no comment, kalau ketemu bapak, urusannya kan kerjaan,” ungkapnya.

Untuk memuluskan langkah­nya menggantikan Setya Nov­anto, dia juga menunggu ke­putusan praperadilan di PN Jakarta Selatan. Dia juga menga­presiasi putusan pengurus DPP yang telah mengambil langkah-langkah demokratis. ”Jadi perbedaan bisa diselesaikan dengan cara elegan, termasuk dengan pembahasan SK, di­sikapi dengan pleno,” ujarnya.

Meski begitu, dia mengaku akan terus berjuang demi mengembalikan nama baik Golkar pasca penetapan ter­sangka Setya Novanto di KPK.