Thursday, 25 April 2024
HomeKota BogorDisdik Sediakan 2 Bus Sekolah Antar Jemput Siswa Bogor

Disdik Sediakan 2 Bus Sekolah Antar Jemput Siswa Bogor

BOGOR DAILY-Kabar gembira bagi pelajar di Kota Bogor. Tahun depan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mulai mengadakan moda khusus siswa kurang mampu. Untuk tahap awal, dua moda disiapkan yang terdiri dari satu unit bus dengan kapasitas 33 orang dan minibus berkapasitas 15 hingga 20 penumpang. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) KotaBogor Fahrudin mengatakan, Pemkot Bogor sudah menyediakan anggaran Rp1,35 miliar untuk pengadaan dua moda tersebut. ”Nominal itu dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) 2018,” ujarnya.

Fahrudin menjelaskan, Disdik sempat mendapatkan penawaran lebih dari dua moda untuk menjangkau anak anak sekolah di Kota Bogor yang lebih luas. Tetapi kesempatan itu ditolak, mengingat tahun ini menjadi penyelenggaraan perdana dalam pengadaan . Menurut Fahrudin, dua moda yang siap dioperasikan pada 2018 tersebut menjadi sarana pembelajaran dan menciptakan pengalaman baru bagi Pemkot Bogor, terutama jajaran Disdik. ”

Melalui dua bus ini, kami ingin memetakan sejauh mana tingkat kebutuhan anak-anaksekolah terhadap ,” ujarnya.

Fahrudin menambahkan, pengadaan dua moda ini menjadi patokan awal bagi Disdik untuk mengetahui seberapa banyak bus harus dioperasikan saat jam tertentu. Tidak kalah penting juga untuk menentukan besaran biaya operasional yang dibutuhkan tiap hari. Adapun rancangan skema yang dibuat seperti di jalur Cilendek Semplak. Nantinya bus di jalur ini akan dimulai dari area Atang Sanjaya, Bogor.

”Nanti anak-anak didrop ke Terminal Merdeka. Dari situ siswa SMPN 7, SMPN 1 dan SMAN 1 sudah bisa jalan kaki ke sekolah,” ucap Fahrudin.

Diperkirakan sudah selesai mengantarkan anak-anak ke tempat pemberhentian sekitar pukul 08:00 WIB. Dari situ, bus tidak akan berdiam di satu titik, melainkan dimanfaatkan menjadi moda untuk pembelajaran luar kelas. Misalnya untuk berkunjung ke museum atau berolahraga di taman kota.

Tak hanya unsur jalur dan jumlah moda, Disdik juga akanmelakukan pemetaan terhadap angkutan umum. Hal ini harus diantisipasi untuk menghindari dampak negatif terhadap publik, terutama kemungkinan adanya gangguan terhadap pemasukan para sopir. Fahrudin mengatakan, salah satu skema untuk mengatasi tantangan itu adalah dengan tidak mengangkut semua anak sekolah.

”Kami akan prioritaskan untuk siswa-siswi dari keluarga tidak mampu. Mungkin nanti akan ada tiket khusus untuk mereka atau skema lain,” tuturnya.