Saturday, 20 April 2024
HomeKota BogorKorban Kebakaran di Bogor Mengeluh Gatal-gatal

Korban Kebakaran di Bogor Mengeluh Gatal-gatal

BOGOR DAILY-Koordinator Tim Kesehatan PMI Kota Bogor Martin mencatat, hingga Selasa (26/12) sore sudah ada 31 pengungsi 60 rumah di Bogor yang mengecek kesehatannya di pos pengungsian. Dari hasil cek kesehatan itu, kebanyakan warga mengeluh menderita gatal-gatal, pusing, dan masuk angin.

“Kebanyakan yang datang untuk cek kesehatan adalah para orangtua. Mereka ngeluh gatal-gatal, ada juga yang hipertensi. Tapi sudah kita tangani,” ungkap Martin.

Martin menambahkan, PMI Kota Bogor telah menerjunkan 25 orang untuk membantu korban pengungsi dalam menangani masalah kesehatan. Sejauh ini belum ada warga yang harus dilarikan ke rumah sakit akibat penyakit yang dideritanya. Kondisi kesehatan para korban pengungsi masih dapat ditangani tim kesehatan PMI maupun Dinas Kesehatan Kota Bogor.

“Pas waktu kejadian, karena warga panik sehingga sulit dikendalikan. Ada warga yang terjatuh, tapi sudah diobati. Kita juga sediakan dua unit ambulans,” kata Martin.

BPBD Kota Bogor mulai menginventarisir bantuan yang masuk untuk para warga pengungsi Kampung Gudang, Bogor. Dari hasil pendataan, kebutuhan dasar yang paling dibutuhkan oleh para pengungsi adalah bantuan makanan, susu, dan obat-obatan untuk anak-anak dan balita.

Anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Bogor Indra mengungkapkan, sejauh ini bantuan berupa pakaian sudah cukup terpenuhi. Sehingga, pihaknya menyarankan para pemberi bantuan lebih fokus menyalurkan bantuannya yang lebih dibutuhkan.

“Penyaluran bantuan berupa pakaian kita setop dulu, tapi kalau ada yang memberi itu tetap kami terima. Yang dibutuhkan saat ini, ya sifatnya sandang, seperti makanan, obat-obatan, susu, serta perlengkapan untuk anak-anak dan balita,” ungkap Indra.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pemenuhan Anak Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Bogor, Sri Agustini mengatakan, korban anak dan perempuan masih difokuskan untuk mendapat bantuan barang kebutuhan pangan dan sandang.

“Sementara untuk secara psikologis belum ada, tapi kalaupun ada, akan kami bawa ke pihak terkait,” ucapnya.

Salah satu korban pengungsi, Nining (32) menyebut, kebutuhan paling mendesak saat ini adalah baju untuk ibu menyusui dan pakaian dalam.

“Karena kami kan bajunya agak berbeda, yang memudahkan kami untuk memberi ASI. Kebanyakan bantuan hanya baju umum,” sebutnya.

Untuk diketahui, kebakaran terjadi di Kampung Gudang, RT 005/RW 001, Kelurahan Gudang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Senin (25/12). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor mencatat, 60 rumah terkena dampak dalam tersebut. Sebanyak 271 jiwa atau 76 kepala keluarga harus kehilangan tempat tinggalnya.

Hingga saat ini, hasil pendataan yang dilakukan BPBD Kota Bogor, mereka yang menempati posko pengungsian sementara di gedung sekolah SD Empang 4 ada 122 jiwa atau 34 kepala keluarga. Sisanya lebih memilih tinggal di rumah sanak saudaranya atau di rumah tetangga yang tidak terkena dampak kebakaran