Tuesday, 23 April 2024
HomeBeritaDi Iran, Pelajaran Bahasa Inggris Mulai Dilarang

Di Iran, Pelajaran Bahasa Inggris Mulai Dilarang

BOGOR DAILY- sudah melarang di sekolah dasar sejalan dengan peringatan para ulama Islam bahwa belajar bahasa itu sejak dini membuka jalan bagi ‘invasi budaya' Barat.

Umumnya di dimulai di sekolah menengah untuk murid-murid yang berusia 12-14 tahun, namun beberapa sekolah dasar swasta sudah memberikan pelajaran bahasa Inggris.

Beberapa siswa juga ikut kursus bahasa Inggris di luar sekolah setelah masa pelajaran berakhir.

Sedang murid-murid yang mampu di sekolah swasta tertentu mendapat pelajaran ekstrakurikuler bahasa Inggris di sekolahnya, mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan menengah atas.

Namun pelajaran bahasa Inggris yang masuk kurikulum resmi sudah dilarang.

“Mengajar bahasa Inggris di sekolah dasar pemerintah dan nonpemerintah dalam kurikulum resmi melanggar undang-undang dan peraturan,” tegas Kepala Dewan Pendidikan Tinggi, Mehdi Navid-Adham, seperti dikutip kantor berita Reuters.

Navid-Adham menambahkan kursus-kursus bahasa Inggris juga mungkin akan dilarang untuk murid tingkat pendidikan dasar, “Hal ini karena asumsi bahwa di sekolah dasar, landasan bagi budaya para murid terletak.”

Video tentang pengumuman larangan ini beredar meluas di media sosial pada Minggu (08/01) dan beberapa warga menyebutnya sebagai ‘menyaring bahasa Inggris' dan menyamakannya dengan pemblokiran aplikasi komunikasi Telegram pada masa unjuk rasa antipemerintah yang berlangsung selama beberapa hari pada dua pekan lalu.

Para ulama Islam yang konservatif sering memperingatkan bahaya dari yang mereka sebut sebagai ‘invasi budaya'.

Unjuk rasa antipemerintah pada akhir 2017 yang berlangsung selama beberapa hari awalnya dipicu oleh keprihatinan atas memburuknya perekonomian. (AFP)

Tahun 2016 lalu, pemimpin tertinggi Ayatullah Ali Khamenei secara jelas mengungkapkan kemarahan atas ‘pelajaran bahasa Inggris yang menyebar ke taman kanak-kanak'.

Saat itu, di hadapan para guru, Ayatullah Khamenei -yang merupakan penentu akhir dari semua keputusan di - menyatakan tidak menentang pelajaran bahasa asing namun ‘hal tersebut merupakan promosi dari budaya asing di negara ini dan di kalangan anak-anak, kaum muda, dan pemuda'.

“Para pemikir Barat kembali mengatakan bahwa bukan ekspansi kolonialis… cara terbaik dan paling murah adalah dengan menanamkan pemikiran dan budaya kepada generasi muda di sebuah negara,” kata Khamenei dalam pidatonya, seperti dimuat di situs resmi kantornya,  leader.ir, yang menggunakan bahasa Inggris.

dua pekan lalu dilanda aksi unjuk rasa antipemerintah, yang berawal dari keprihatinan atas kondisi ekonomi sehari-hari yang memburuk.

Pihak berwenang mengatakan 22 0rang tewas dan 1.000 lainnya ditangkap dalam aksi protes yang berkembang menjadi ungkapan penentangan atas pemerintah yang berlangsung di sekitar 80 kota besar maupun kota kecil.

Aparat keamanan mengambil tindakan tegas atas para pengunjuk rasa yang sebagian besar dilaporkan merupakan kaum muda, sementara para pendukung pemerintah belakangan juga dikerahkan turun ke jalan.