BOGOR DAILY-Wabah flu sedang melanda berbagai negara, salah satunya Amerika Serikat. Dilaporkan oleh Centers for Disease Control and Prevention, wabah flu telah menyebar di 49 negara bagian kecuali Hawaii.
Virus flu yang paling dominan adalah influenza A H3N2 atau yang disebut juga flu Australia. Wabah flu ini juga merambah Amerika Serikat dengan data terbaru per tanggal 7-10 Januari telah menyebabkan kematian 30 anak di Amerika Serikat.
Sebelumnya pada tanggal 6 Januari 2018, dilaporkan ada 20 orang anak yang meninggal karena flu ini. Namun bertambahnya waktu, flu ini justru menambah korban lagi.
Saat ini dilaporkan terdapat 74.562 kasus flu yang menyerang, tapi menurut CDC angka tersebut belum mencakup semua korban karena ada banya orang yang tidak memeriksakan diri ke dokter.
“Mudah-mudahan kita berada di puncak sekarang, tapi sampai kita melihatnya turun selama beberapa minggu. Kita tidak akan tahu bahwa kita telah mencapai puncak atau belum,” ujar Kepala Tim Surveilans Flu CDC, Lynnette Brammer, seperti dikutip dari New York Post.
Direktur CDC Amerika Serikat, Dr Brenda Fitzgerald, mengatakan salah satu penyebab tingginya angka rawat inap dan meninggal pada musim flu kali ini adalah efektivitas vaksin yang rendah. Hal ini dikarenakan mutasi yang terjadi pada virus influenza A H3N2 cukup rumit.
Dengan bertambahnya korban, maka Brammer menganjurkan untuk setiap orang mendapatkan vaksinasi flu jika mereka belum mendapatkannya. Ia juga menambahkan bisa saja terjadi wabah gelombang kedua setelah gelombang pertama mencapai puncak.