Friday, 29 March 2024
HomeBeritaKang Romy: Saya Ingin Berkhidmat Kepada Para Kiai...

Kang Romy: Saya Ingin Berkhidmat Kepada Para Kiai…

BOGORDAILY- Romy Prasetya, mencalonkan sebagai Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kota Bogor periode 2019-2024. Romy siap bertarung memperebutkan jabatan kursi ketua umum di Konferensi Cabang (Konfercab) PCNU Kota Bogor ke 8 di Pondok Pesantren Al-Ghazali, Kota Bogor, Minggu (17/11/2019).

“Saya ingin berkhidmat kepada para kiai dalam melayani umat,” kata Kang Romy—sapaan akrabnya– saat ditemui bogordaily.net.

Romy mengakui, dirinya masih tergolong muda untuk menjabat sebagai Ketua Umum Tanfidziyah PCNU Kota Bogor. Namun di usianya yang ke 41 tahun ini, ia mengaku sudah memiliki bekal dan pengalaman yang cukup untuk memajukan dan membesarkan PCNU Kota Bogor. Karena pria lulusan Universitas Djuanda ini, sudah malang melintang memimpin organisasi yang ada di naungan NU Kota Bogor.

Seperti sempat menjabat Sekretaris dan Ketua GP Ansor Kota Bogor 2009-2019. Menjabat Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Bogor 1997-2007 dan Ketua Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Cabang Bogor 1995.

“Saya mau menjabat Ketua Tanfidziyah PCNU, karena jabatan itu lebih menitik beratkan pada manajemen organisasi. Sedangkan,  kebijakan, pembinaan dan pengawasan, dititik beratkan pada Ketua Dewan Syuro PCNU Kota Bogor,” tutur Romy.

Untuk bisa menjabat ketua Tanfidziyah PCNU Kota Bogor, dia harus memperebutkan 7 suara. Yaitu 6 suara dari Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) tingkat kecamatan.  Satu suara lagi dari ketua Demisioner PCNU. Sedangkan sejumlah ketua organisasi Banom NU yang hadir dalam acara Konfercab, tidak mempunyai hak pilih. “Para ketua Banom NU yang hadir dalam Konfercab, hanya jadi peninjau saja.  Mereka hanya punya hak suara,” kata Romy.

Lalu bagaimana bila dipercaya menjabat Ketua Umum PCNU Kota Bogor? Menurut Romy,  dia akan mensinergiskan program kerjanya dengan kebutuhan para ketua MWC NU dan organisasi yang menjadi Banom NU.

“Dalam menjalankan program kerja,  kami harus melibatkan pengurus MWC NU yang ada di setiap kecamatan. Karena MWC NU menjadi ujung tombak dalam menjalankan program, karena bersentuhan langsung dengan masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, untuk membawa NU berkomunikasi dan bergandengan dengan organisasi keagamaan di Kota Bogor yang heterogen, lanjut Romy, NU sudah berhubungan cukup baik dan berlangsung lama.

“Komunikasi dengan yang lintas agama tinggal dijaga dan dirawat saja,” pungkas Romy. (nanang hidayat)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here