Friday, 29 March 2024
HomeKabupaten BogorHari Kedua Libur Weekend, Ini 4 Titik 'Neraka' di Puncak

Hari Kedua Libur Weekend, Ini 4 Titik ‘Neraka’ di Puncak

BOGOR DAILY– Bagi yang menjadikan kawasan sebagai tujuan wisata, harus berhati-hati di titik kemacetan yang disebut ‘neraka' ini. Satlantas Polres Bogor pun memfokuskan empat titik rawan kemacetan yang ada di sekitar , yakni di Simpang Megamendung, Taman Matahari, Pasar Cisarua serta Simpang Taman Safari. “Kami akan kawal dari Simpang Gadog hingga Rindu Alam,” kata Kanit Dikyasa Satlantas Polres Bogor Ipda Ketut Swarjana.

Ketut mengaku seluruh anggota Satlantas Polres Bogor akan diturunkan untuk mengatur lalu lintas di wilayah . Diperkirakan ada 200 anggota yang akan turun ke jalan. Ditambah tenaga bantuan dari Polsek Ciawi, Megamendung, Cisarua serta backup dari Sabhara Polres Bogor. “Kami akan turunkan mulai dari staf hingga opnal ke . Kita juga mendapat tenaga tambahan dari PJR Polda Jabar,” ucap dia.

Untuk wilayah lain, tuturnya, bukannya tak menjadi prioritas. Namun karena libur panjang ini berbarengan dengan long weekend, maka titik fokus yang diutamakan lebih ke sekitar . “Karena long weekend, kita fokus ke . Kalau wilayah lain di-backup polsek. destinasi wisata,” tuturnya.

Sementara untuk pelaksanaan one way, sambung dia, sebenarnya hal tersebut sudah diberlakukan secara protab pada Sabtu dan Minggu. Sehingga untuk pelaksanaannya tetap akan dilakukan atau digunakan. “Kalau ditambah, tidak. Kita sesuai yang biasa dilakukan. Pagi jam delapan sampai sebelas dari atas ke bawah ditutup, sore jam satu atau dua kebalikannya,” imbuh dia.

Ketut mengimbau bagi masyarakat yang ingin menggunakan jalur sebaiknya menyesuaikan waktu dengan pelaksanaan one way. Sehingga, mereka dapat terhindar dari kepadatan arus lalu lintas yang terkadang membuat jenuh. “Jalur alternatif ada, namun jalannya kurang bagus. Kami menyarankan pengguna jalan sesuaikan dengan one way,” ujarnya.

Ia menambahkan, untuk program musik bagi pengguna jalan kemungkinan akan dilakukan Polres Bogor lantaran bisa menjadi salah satu penghilang jenuh bagi pengendara yang terkena pelaksanaan one way. “Kita akan coba dan lihat bagaimana animo masyarakat. Kalau bagus kita pasti jalankan terus,” katanya.