Thursday, 25 April 2024
HomeBeritaDua Bocah SD Diperkosa dan Digorok Kerabat Dekat, Satu Tewas

Dua Bocah SD Diperkosa dan Digorok Kerabat Dekat, Satu Tewas

BOGOR DAILY- Aksi keji terjadi. Dua bocah perempuan, ID (11)  dan WF (10) ditemukan berlumuran darah di bebatuan Sungai Ciloseh, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, Jumat 30 Juni 2017 petang.

Nyawa salah satu korban yaitu WF tidak terselamatkan. Sementara ID yang ditemukan dengan posisi tertelungkup dengan balutan kaos kuning berlumuran darah masih bisa diselamatkan.  Kedua korban merupakan warga Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, keberadaan dua bocah tersebut pertama kali dikehui tiga warga Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, Udin, Muslim, dan Ook.

Udin menyatakan, pertama kali menemukan ID dan WF saat akan mencari ikan bersama kedua rekannya. Saat itu, ia sudah melihat WF dalam kondisi tak bernyawa dengan posisi tertelungkup di atas bebatuan.

Saat ditemukan, korban mempunyai luka di kepala dan luka sayatan di leher. Sementara ID juga ditemukan dalam kondisi terluka parah dengan sayatan benda tajam di leher sebelah kiri.

“Kami temukan sekitar pukul 16.00. Saat itu kami sedang mencari ikan. Salah satu korban (ID) masih sadar tetapi tidak bisa ditanya, langsung saya gendong lalu kami bawa ke klinik dokter terdekat,” ucap Udin.

Kabar tewasnya WF langsung tersebar di sekitar lokasi kejadian. Tokoh masyarkat setempat, Epih mengatakan, setelah mendapat laporan dugaan tersebut, dia segera menuju ke lokasi kejadian dan menjumpai jenazah Intan sudah dikelilingi warga.

“Salah satu korban (ID) sudah langsung di bawa ke rumah sakit agar bisa diselamatkan, kalau jenazah Wanda, menunggu polisi dulu,” ucap Epih.

Saat ini, Satreskrim Polresta Tasikmalaya baru mengamankan beberapa alat bukti berupa golok, sandal jepit berwarna hitam, sebilah bambu berlumur darah, rambut, dan uang Rp 1.000.

Sehari setelah penemuan, polisi berhasil menangkap pelaku AW yang masih kerabat korban. Kapolres Tasikmalaya AKBP Adi Nugraha mengungkap, motif didasari dendam terhadap paman korban yang sering mengejek pelaku.