Friday, 29 March 2024
HomeKota BogorTiap Malam, Warga Keliling Terowongan Angker Paledang

Tiap Malam, Warga Keliling Terowongan Angker Paledang

BOGOR DAILY- Bunyi kereta terdengar nyaring menembus , sebuah jalur kereta Bogor-Sukabumi yang terkenal angker. Ini pasca tragedi berdarah hingga banyak penumpang kereta yang tewas meregang nyawa tepat di bawah Jembatan Paledang. Meski 17 tahun berlalu, aura mistis saat melewati perlintasan itu masih terasa. Namun siapa sangka jika area itu sering disinggahi anak muda.

Sejak tragedi berdarah terjadi di tero­wongan Paledang, banyak cerita mistis yang berkembang. Mulai dari penampakan kepala buntung, sosok nenek penghuni area tersebut hingga sosok gaib lainnya.

Keangkeran dibenarkan Ketua RT 03/07 Uus Usman. Saat didatangi di rumahnya, Uus banyak menceritakan kejadian yang pernah dialami warganya. Menurut Uus, tidak sedikit cerita yang tersebar dari mulut ke mulut ten­tang angkernya tempat tersebut. “Ada yang dengar suara jeritan minta tolong sampai pria tanpa kepala,” kata Uus.

Bahkan terakhir kali ada warga yang melewati jalan itu melihat sekelompok anak muda berdiri tepat di bawah terowongan. Namun, sos­oknya tiba-tiba menghilang. “Tapi itu dulu, sekarang warga sudah anggap biasa,” ujarnya.

Setiap malam, kini petugas ronda selalu menyambangi area itu. Sebab, banyak muda-mudi yang kerap men­jadikan terowongan itu tempat mojok. “Kalau malam, petugas ronda suka menyambangi area tersebut karena khawatir digu­nakan anak muda untuk mojok ataupun berbuat yang tidak senonoh,” terangnya.

Sekadar diketahui, tragedi berdarah yang terjadi pada era 2000 di Jalan Paledang, Kampung Bojongneros, RW 07, Kelurahan Paledang, Ke­camatan Bogor Tengah, Kota Bogor, menyebabkan 20 orang tewas mengenaskan.

Mereka merupakan pelajar asal Jakarta yang akan berke­mah di wilayah Sukabumi den­gan memaksa naik di atas ger­bong kereta ekonomi jurusan Sukabumi-Bogor. Padahal, masinis sudah mengingatkan agar mereka tidak naik di atas gerbong karena akan melewati terowongan sempit. Alhasil, tubuh mereka terbentur dind­ing terowongan setinggi empat meter saat gerbong kereta melintas.