BOGOR DAILY-Munculnya surat bodong dukungan DPP Golkar ke Ridwan Kamil (RK) membuat internal Golkar jadi goyang.
Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Barat (Jabar) MQ Iswara tak menampik bahwa kemunculan surat tersebut memicu perpecahan di internal Golkar. Apalagi sejak beredar surat dukungan palsu tersebut, di sejumlah daerah sudah muncul riak-riak.
Iswara menduga ada kesengajaan dari oknum dalam maupun luar partai yang menyebarkan surat tersebut untuk tujuan memecah soliditas Partai Golkar jelang Pilkada 2018. ”Dengan adanya surat itu, membuat potensi perpecahan di tubuh internal DPD Golkar Jabar,” kata Iswara.
Tim kuasa hukum DPD Golkar Jabar akhirnya melaporkan pihak yang menyebarkan surat tersebut dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik, kemarin.
Ketua Biro Hukum DPD Golkar Jabar Hotma Agus Sihombing mengatakan, laporan tersebut dilakukan untuk mengetahui dan menindak siapa yang pertama kali menyebarkan Surat Keputusan tersebut. Dengan beredarnya surat tersebut, Hotma mengatakan, DPD Golkar Jabar sangat dirugikan dan terganggu.
”Kami menyerahkan kepada kepolisian untuk mengusut siapa yang pertama mengupload berita bohong itu,” ujar Hotma setelah membuat laporan di Polda Jabar (25/9).
Sementara di tengah kemunculan surat bodong beredar kabar bahwa Dedi Mulyadi akan loncat ke PDIP. Sebab, posisi Dedi Mulyadi di Golkar sebagai salah satu bakal calon gubernur dianggap tak jelas.
Dedi Mulyadi menyambut baik sinyal positif yang diberikan partai berlambang banteng moncong putih itu. Bupati Purwakarta ini berharap peluang itu bisa terwujud dalam sebuah dukungan resmi dalam waktu dekat.
”Terima kasih kepada PDIP yang memberikan apreasisi bagi saya untuk memberikan kontribusi perkembangan demokrasi di Jabar. Mudah-mudahan ruang itu bisa segera terwujud,” kata Dedi saat dihubungi via telepon genggam, Senin (25/9/2017).
Ia mengatakan sudah sejak lama intens berkomunikasi dengan DPD PDIP Jabar sebagai Ketua DPD Golkar Jabar. Buah komunikasi yang dilakukannya selama ini, kedua partai sepakat bekerjasama dalam pilkada serentak di 16 kabupaten dan kota.
Dia menuturkan namun kerjasama yang terjalin belum sampai tahap pilkada di kabupaten dan kota di Jabar. Sehingga, sambung dia, peluang PDIP dengan Golkar untuk bersama di Pilgub Jabar masih sangat cair.