BOGOR DAILY- Beragam pertanyaan disampaikan netizen mengapa Ustadz Arifin Ilham dapat memiliki istri lebih dari dua, mengapa pula sang istri mau dimadu.
Pertanyaan yang masuk dalam kolom komentar facebook KH Muhammad Arifin Ilham ataupun Instagram @kh_m_arifin_ilham tidak dijawab secara langsung. Arifin Ilham terlihat hanya mencontohkan perlakuannya kepada sang istri.
Salah satunya adalah sikap romantis Arifin Ilham terhadap sang istri ketika dirinya siaran langsung tausiah bertema taubat dan istiqosah dalam mobil pada pagi tadi, Jumat (6/10/2017).
Seperti ketika dirinya bertanya apakah jalan menuju lokasi berkuda, yang berdekatan dengan Masjid Az Zikra, Sentul Selatan, Bogor sudah benar. Arifin pun kembali menggunakan kata sayang ketika mengungkapkan jika sang istri, Wahyuniati Al-Waly yang tidak pernah marah sejak hari pertama mereka menikah, tepatnya 28 April 1998.
Selain itu, rahasia langgengnya pernikahan terlihat dari mengulang kebiasaan mereka, salah satunya adalah mengaji bersama hingga berkuda setiap hari Jumat.
Kebiasaan tersebut katanya sudah dilakukan sejak lama, berbarengan dengan kunjungannya ke Masjid Az Zikra, pusat dakwah Majelis Az Zikra yang dipimpinnya hingga kini.
“Mengantar Istri Naik kuda, memang setiap Jumat kita selalu naik kuda bersama. Nanti juga saya akan ke Masjid Az Zikra Sentul, jadi kalau mau ketemu saya, bisa datang ke Masjid Az Zikra di Sentul Selatan,” ungkapnya di sela-sela tausiah.
Selain itu, walaupun tidak secara langsung menyebutkan kunci sukses berumah tangga, Ustadz Arifin mengungkapkan agar seseorang tidak mudah marah.
Sebab berdasarkan firman Allah, orang yang bersabar dijamin akan masuk surga.
“Jangan mudah marah, orang salah-salah sedikit maafkanlah. Jangan mudah marah, karena Allah sudah berfirman, orang yang sabar akan masuk surga. Indah kan?,” ungkapnya sembari tersenyum.
Dijelaskannya juga jika seseorang yang mudah marah adalah contoh dari sifat sombong. Karena itu, dirinya kembali mengingatkan agar selalu murah senyum, sebab senyum katanya memudahkan segala urusan.
“Sebenarnya orang gampang marah itu orang yang sombong, harus selalu murah senyum karena senyum akan memudahkan segala urusan, mudahkan jalan. Banyak mengalah, nggak ada untungnya marah-marah,” tutupnya mengakhiri tausiah dengan berzikir.