Friday, 19 April 2024
HomeKabupaten BogorRusa Dramaga Dijual Rp5 Juta, Berminat?

Rusa Dramaga Dijual Rp5 Juta, Berminat?

BOGOR DAILY – Pusat di hutan Dramaga Bogor telah melebihi kapasitas karena melewati batas populasi rusa yang dapat ditampung.

Peneliti Konservasi dan Keanekaragaman Hayati di Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Hutan Kota Bogor, Mariana Takandjandji, mengatakan hutan Drama memiliki lahan seluas 48 hektar.

“Tapi kan 10 hektar dipakai oleh cifor, dan yang dipakai untuk cuma satu hektar juga tidak sampai,” ujar Mariana, Kamis (15/3/2018).

Menurut Mariana, jumlah rusa tidak sebanding dengan luas lahan penangkaran yang ada. “Jadi kami merasa itu sudah over populasi, ada sekitar 50 ekor lebih yang ada di Dramaga,” ungkap Mariana.

Untuk mengatasi over populasi rusa tersebut, Mariana dan puslitbang mendistribusikannya ke berbagai pihak yang bersedia melakukan penangkaran.

“Menurut aturan, hasil penangkaran generasi kedua ke atas sudah boleh dipindahtangankan ke orang lain yang memiliki minat untuk melakukan penangkaran terhadap rusa,” pungkas Mariana.

Dari keterangan Mariana, puslitbang telah melakukan sosialisasi dan penawaran ke sejumlah perusahaan dan lembaga negara.

“Kami sudah menyebar dan memberikan kepada swasta, pemerintah daerah, dan para peminat yang ingin menangkarkan rusa,” kata Mariana.

Mariana melakukan penyerahan rusa pertama kali kepada anak perusahaan Antam sebanyak 10 ekor pada tahun 2012 silam.

Selain itu Mariana juga menyatakan telah memberikan rusa ke Taman Wisata Matahari, Pertamina di Indramayu, dan Pemerintah kabupaten Sumba Timur. “Kita berikan ke masyarakat sudah lebih dari 30 ekor, sehingga rusa di penangkaran Dramaga saat ini berjumlah 28 ekor,” ujar Mariana.

Mariana mengatakan masyarakat umum dibolehkan untuk menerima dan melakukan . “Tapi karena ini satwa liar yang dilindungi jadi harus ada izin untuk melakukan penangkaran dari Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem,” jelas Mariana.

Semua rusa yang diberikan oleh puslitbang hutan Kota Bogor itu menurut Mariana tidak lah gratis, terdapat nominal tertentu yang harus dibayarkan oleh pihak yang menerima rusa tersebut.

“Karena ini satwa liar yang dilindungi jadi ada biaya, bukan jual beli sih, nanti biayanya kami negarakan untuk kas negara, jadi itu ke negara semua enggak ada untuk kita,” ungkap Mariana.

Dari pernyataannya, biaya itu termasuk dalam penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

“Rusa jantan harganya Rp 5 juta, kalau rusa betina karena dia nanti melahirkan jadi lebih mahal harganya sekitar Rp 5,5 juta hingga Rp 6 juta per ekor,” ujar Mariana.