Friday, 29 March 2024
HomeNasionalJokowi Sudah Pilih 5 Nama Kandidat Cawapres

Jokowi Sudah Pilih 5 Nama Kandidat Cawapres

BOGOR DAILY – Nama-nama pendamping Joko Widodo () sebagai calon wakil presiden (Cawapres) dalam Pemilihan Presiden () 2019 kian mengerucut. Jika sebelumnya beredar 10 nama yang disebut berpotensi mendampingi , kini telah mengerucut menjadi lima nama.

Hal itu disampaikan secara langsung oleh di Istana Negara, Jakarta kemarin. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut 10 nama setelah melalui proses penggodokan termasuk komunikasi dengan sejumlah ketua umum partai politik (Parpol) pendukung kini telah menjadi lima nama. “Namanya digodok ya sudah mengerucut. Sepuluh mengerucut ke lima,” katanya di Istana Negara, kemarin.

Akan tetapi, mantan wali kota Surakarta itu masih belum juga memberikan kejelasan. Menurutnya semua kalangan bisa masuk menjadi cawapresnya. “Bisa partai, bisa nonpartai, bisa profesional, bisa sipil, bisa TNI polri. Semuanya bisa,” kilahnya.

Terkait dengan waktu pengumuman cawapres  lagi-lagi dia masih enggan menjawab. Dia berkilah masih melakukan penggodogan sampai matang dan akan disampaikan pada waktu yang tepat. “Dalam penggodokan itu pun kita harus berbicara dengan banyak partai yang telah memberikan dukungan pada kita,” tuturnya.

Adapun 10 nama yang beredar di media massa di antaranya, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Kelautan dan Perikanan Sri Pudjiastuti, Ketum Golkar sekaligus Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Ketum PPP M Rommahurmuziy, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Kepala Staf Kepresidenan sekaligus mantan Panglima TNI Moeldoko, Ketum Majelis Ulama Indonesia sekaligus Rais Aam PBNU Ma'ruf Amin, mantan Ketum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, mantan Ketua MK Mahfud MD dan Pengusaha sekaligus mantan Menko Perekonomian Chairul Tanjung.

Sementara itu Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PPP Arsul Sani mengatakan, pada Rabu (10/7) malam kemarin, Ketum PPP Rommahurmuziy (Romi) menemui di Istana Bogor, meminta pendapat dari Romi terkait reaksi publik terhadap nama-nama cawapres yang beredar di media massa. “Tetapi memang yang dibahas nama-nama yang tidak jauh meskipun tentu tidak boleh menutup kemungkinan di luar 10 nama itu,” kata Arsul di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.

Terkait pengerucutan nama cawapres, Arsul membantah bahwa hal itu dibahas Jokowi bersama Romi. Hanya saja, nama yang sudah mengerucut itu pastinya tidak akan keluar terlalu jauh dari 10 nama itu meskipun sekali lagi dari proses penentuan cawapres ditentukan faktor-faktor eksternal di luar koalisi, dan juga tidak boleh menafikan di luar 10 nama itu.  “Bahasanya menurut mas Romi adalah tidak jauh dari 10 nama itu,” imbuhnya.

Kemudian, lanjut Arsul, dalam menentukan nama cawapresnya Jokowi juga menghormati masukan-masukan dari ketum parpol karena itu sebelum menentukan pilihannya Jokowi tentu akan berdiskusi lebih dahulu dengan ketum parpol. Meskipun, para ketum parpol sudah sepakat untuk menyerahkan keputusan ini pada Jokowi. Yang jelas, latar belakang parpol dan nonparpol sama besar peluangnya. “Saya kira sama besarnya atau sama kecilnya antara parpol dan non parpol. Meskipun tentu ada pihak-pihak berkepentingan di luar sesuai dgn kepentingannya, itu kan mengusung satu dua nama sebagai jagoan,” ujarnya.

Ketum  DPP  Partai  Golkar Airlangga Hartarto menegaskan akan tetap berada di koalisi Jokowi meskipun dirinya tidak dipilih sebagai cawapres. Menurutnya dukungan Golkar kepada Jokowi sebagai calon presiden tanpa  pamrih.  Dia  pun membantah jika Golkar membuat skenario pencapresan dirinya jika tidak dijadikan cawapres oleh Jokowi. “Kan kita mekanisme keputusan  ada.  Kalau  mekanisme
ada jelas. Tapi tentu dan sikap-sikapnya jelas mekanisme organisasi kan jelas dan tentu katakanlah pembicaraan-pembicaraan di warung bukan bagian dari keputusan,” kata Airlangga di Gedung DPR, Jakarta, kemarin malam.

Menurut Airlangga, pilihan cawapres sepenuhnya diserahkan kepada Jokowi sebagai mana kesepakatan parpol pendukung untuk menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi. Karena tentunya hal ini akan  di  komunikasikan kembali bersama parpol pendukung. Begitu juga dengan nama  diluar parpol yang menjadi pertimbangan presiden. “Jadi kalau partai kan tidak mengajukan nama,” imbuhnya

sumber  Sindonews.com