Thursday, 28 March 2024
HomeKabupaten BogorWarga Sukaluyu Protes Lahan Garapan Dipagari

Warga Sukaluyu Protes Lahan Garapan Dipagari

BOGOR DAILY –Sejumlah warga di RT 02/10, Kabupaten Bogor protes dengan adanya pemagaran atas lahan milik negara  yang selama ini jadi ladang bagi para .  Saat ini dari lahan seluas 56 hektar, sudah 750 meter yang sudah dilakukan pemagaran.

Seorang warga AS mengaku tidak ada sosialisasi sebelumnya atas rencana pemagaran tersebut.Ia menduga ada oknum yang berperan sebagai penjual tanah “Tiba-tiba warga disuruh tandatangan soal pemagaran, karena tanah ini diklaim sebagai milik yayasan. Kemungkinan besar ini melibatkan aparatur desa karena saya tidak pernah menjual tanah yang saya garap,”kata AS.

Sampai akhirnya, ia dan perwakilan warga mendatangi Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk meminta kejelasan atas status tanah. “Saya sama  dan perwakilan  sudah datang ke BPN. Responnya cukup baik. Tapi sampai sekarang ini kami juga belum dapat kepastian dengan lahan itu,”terangnya.

Ia pun meminta agar Bupati Bogor Nurhayanti dan Bupati Bogor terpilih Ade Yasin agar turun tangan membantu warga di yang nasibnya di ujung tanduk. “Kami mau ngadu pada siapa lagi. Tolong turun ke desan kami”ujarnya.

Protes warga Sukaluyu terkait kasus petani penggarap ini sudah sampai ke telinga Kepala , Sarip. Rencananya, Kamis (12/11) besok akan belangsung rapat musyawarah untuk mencari titik temu atas persoalan .

“Harusnya kemarin, tapi karena babinsanya gak ada. Makanya, besok baru dirapatkan lagi,”kata SN , perwakilan .

Menurut SN, lahan yang dipagari itu merupakan kebun kelompok, di mana para penggaranya telah bertani selama berpuluh-puluh tahun. Bahkan, pihaknya juga  mengantongi izin mengenai aktivitas bertani para penggarap dari Dinas Pertanian Kabupaten Bogor . Untuk itu, pihaknya merasa keberatan dengan adanya pemagaran yang dilakukan pihak tak bertanggungjawab.

“ Itu kebun kelompok. Saya punya cap yang dilindungi pemerintah. Tiba tiba saya ke kebun sudah hancur. Nanas saya sampai 2500 hancur. , talas, singkong, pisang juga hancur,”sesalnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan dari pihak ataupun Kepala Desa Sualuyu. (*)