BDN – Ruas jalan utama menuju Stadion Pakansari Cibinong Kabupaten Bogor yang biasanya teduh kini terasa gersang. Ada tiga pohon yang ditebang demi pembangunan restoran. Hal ini pun mengundang kritikan dari pengamat lingkungan.
Jalan Eddy Yoso yang merupakan akses utama menuju Stadion Pakansari dari Jalan Tegar Beriman, Cibinong, tampak berbeda. Di antara deretan pohon di sisi kiri tampak ada pembangunan rumah makan. Sayangnya, pengusaha restoran itu harus menebang pohon karena dianggap mengganggu proses pembangunan rumah makan berlabel Bumi Aki itu.
Menurut warga sekitar Agus, penebangan pohon dilakukan akhir Juli. Penebangan pohon dilakukan demi kebutuhan pembangunan Rumah Makan Bumi Aki. ’’Saya lihat sih ada tiga pohon yang ditebang. Dulunya jalan tersebut sejuk, adem. Tapi setelah ditebang pohon itu kini jadi gersang,” katanya.
Agus menuturkan, keberadaan pohon yang masih berusia muda harusnya dirawat supaya tetap menjadi paru-paru kota. Pohon-pohon yang mengarah masuk ke Stadion Pakansari masih sangat muda, jadi belum tepat jika harus ditebang. “Kalau dibiarkan terus menerus, ya siap-siap Cibinong Raya ini berubah menjadi panas dan gersang karena terus berkurangnya pepohonan di Cibinong,’’ ujarnya.
Lalu, Kepala Bidang Prasarana Sarana dan Utilitas Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor, Asep Sulaeman, membenarkan adanya penebangan tiga pohon tersebut. ”Ada tiga pohon yang ditebang dan sudah memiliki izin,” katanya.
Hal tersebut sesuai Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 1997 tentang Izin Memanfaatkan Ruang Terbuka Hijau dan penebangan pohon. ’’Izin itu terhitung 12 Juli 2018 atas nama pemohon Anisha Desiliana Resti, warga Ciloto Kecamatan Cisarua,” ujarnya.
Asep mengatakan, pohon yang ditebang tersebut jenis mahoni dengan tinggi 18 meter berlokasi di Jalan Kolonel Edy Yoso Martadipura atau area Stadion Pakansari. Penebangan dilakukan untuk memudahkan pembangunan rumah makan, karena keberadaan pohon menghalangi akses masuk. “Jadi sebelum pohon ditebang sudah melayangkan surat terlebih dulu. Pemohon ingin membangun rumah makan, jadi keberadaan tiga pohon tersebut dianggap sangat mengganggu,’’ ujarnya.
Terpisah, anggota DPRD Kabupaten Bogor, Yusep, mengatakan, penebangan bukan semata-mata mengganggu pembangunan restoran tapi juga merapikan wilayah sekitar Stadion Pakansari. Sebab stadion kebanggaan warga Kabupaten Bogor nantinya akan digunakan sebagai venue pertandingan sepakbola pada ajang Asian Games bulan ini.
Menurut Yusep, ada usulan dari dinas agar pohon-pohon tersebut dirapikan sehingga tak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. ’’Untuk pohon yang sudah tua mungkin ditebang. Tapi kan memang sudah usulan dari dulu soal pohon di area Pakansari,” katanya.
Namun untuk penebangan tiga pohon oleh pengusaha restoran, politisi Partai Golkar ini belum mengetahunya. “Nanti kita lihat praktiknya seperti apa. Saya belum lihat, nanti kita cek,’’ katanya.
Sementara itu, penebangan pohon ini mendapat kritikan dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Barat. Direktur Walhi, Dadan Ramdan, mengecam tindakan yang dilakukan Pemkab Bogor memberikan izin untuk menebang, meski itu hanya tiga pohon. “Waduh, kami menolak penebangan dan mengecam tindakan penebangan ini. Pemkab Bogor harusnya melindungi pohon, bukan malah membiarkan kerusakan,’’ ujar Dadan.
Menurut Dadan, Pemkab Bogor dinilai sangat ceroboh atas penebangan pohon tersebut. Sebab, itu tindakan kerusakan, harusnya Pemkab Bogor itu melindungi dan menjaga, serta harus menambah pohon, malah ini membiarkan. “Jadi harus ada tindakan yang tegas karena itu ruang jalan, artinya ruang publik meski itu hanya dipergunakan untuk kepentingan rumah makan,’’ucapnya.
Dadan menuturkan jika tidak ada tindakan tegas dari Pemkab Bogor, lambat laun kawasan Cibinong akan menjadi gersang dan sulit untuk mencari tempat teduh. “Yang jelas kekurangan pohon tentu akan berampak kegersangan, atau tidak adanya tempat berteduh, meski itu dipergunakan untuk rumah makan,” ujarnya.