Friday, 19 April 2024
HomeBeritaSadis, Predator Berdarah Dingin Perkosa Bocah 10 Tahun lalu Digantung Hidup-hidup

Sadis, Predator Berdarah Dingin Perkosa Bocah 10 Tahun lalu Digantung Hidup-hidup

BOGORDAILY.net – Pria ini benar-benar , usai Memperkosa gadis kecil berusia 10 tahun langsung dihabisi dengan cara keji, tubuh korban digantung hidup-hidup.

Ya, Korban saat kejadian ditinggal orangtuanya yang berinisial M (30) dan IS (27) bekerja di pasar, bocah perempuan berinisial P (10) ditemukan dalam kondisi mengenaskan.

Bocah kelas tiga SD tersebut tewas dalam kondisi mengantung di depan kamar indekos di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima, NTT Kamis (14/5/2020).

Dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com, P tergantung dengan seutas tali yang diikat di ventilasi kamar.

“Saat itu, anak-anak tersebut melihat korban dalam keadaan tergantung di depan kamar indekosnya,” kata Kepala Subbagian Humas Polres Bima Kota, AKP Hasnun dalam keterangan tertulis.

Jenazah korban ditemukan sekitar pukul 14.30 WITA oleh sekelompok anak kecil yang sedang bermain di indekos itu.

Sekelompok anak yang sedang bermain itu langsung dibuat terkejut.

Mereka berteriak minta tolong. Sejumlah warga yang mendengar teriakan pun datang ke lokasi kejadian.

Mereka melaporkan temuan itu ke polisi.

“Anggota langsung menuju lokasi untuk melakukan didentifikasi,” ujar Hasnun.

Setelah diberitahu warga, orangtua korban langsung pulang ke rumah.

Mereka kaget dan histeris melihat jenazah sang anak.

“Kedua orang tua korban saat kejadian tidak ada TKP. Mereka baru mengetahui anaknya tewas setelah dihubungi warga,” tutur Hasnun.

Polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Mayat korban diturunkan dan dibawa ke RSUD Kota Bima untuk visum.

Setelah dilakukan penyelidikan, korban rupanya tewas setelah diperkosa dan dianiaya, lalu digantung oleh pelaku, yang tak lain adalah kerabatnya sendiri, PA (37).

“Terkait kejadian seorang anak yang ditemukan tewas tergantung, hasil olah TKP sementara bahwa yang bersangkutan terlihat ada unsur dibunuh dengan sengaja,” kata Kapolres Bima Kota, AKPB Haryo Tejo Wicaksono SIK, saat konferensi pers di ruang kerjanya, Sabtu (16/5/2020) malam.

Pihaknya telah menerima hasil visum dari rumah sakit terkait kematian anak bawah umur asal NTT itu.

Ia menduga, korban diperkosa dan dianiaya sebelum akhirnya digantung oleh pelaku di atas tali jemuran.

Dia mengatakan, dari hasil visum awal yang dilakukan pihak rumah sakit, di tubuh mayat korban terdapat sejumlah luka gores.

Beberapa bagian tubuhnya juga mengalami luka memar.

Namun, yang paling mengejutkan, ketika dalam hasil pemeriksaan juga ditemukan cairan aneh di alat vital korban.

Tak hanya itu, polisi juga membeberkan jika dari hasil visum diketahui di sekitar bagian intim korban terdapat tanda-tanda kekerasan.

“Dari hasil visum memang korban mengalami luka di bagian kemaluannya. Selain itu, ada cairan di vaginannya, apakah itu merupakan cairan sperma atau cairan lain perlu cek forensik,” ujar dia.

“Untuk memperdalam tersebut, kami membawa almarhum ke Rumah Sakit Bayangkara Polda NTB untuk dilakukan visum lebih lanjut,” ujar dia menambahkan.

Kapolres menuturkan, juga terdapat luka di tubuh P yang menunjukkan tanda-tanda perlawanan.

Menurut AKBP Haryo Tejo, kuat dugaan korban sempat menolak upaya pemerkosaan.

Namun oleh , korban dianiaya hingga pingsan serta digantung di depan pintu indekos.

“Korban ini dilakukan pemerkosaan terlebih dahulu. Kemudian ada perlawanan sehingga terjadi penganiayaan. Namun, ketika digantung, korban masih dalam keadaan hidup, cuma keadaannya sudah pingsan,” tutur dia.

PA saat ini telah diamankan polisi.

“Pada waktu kejadian, terduga ini ada di dalam kamar kosnya di sekitar TKP. Saat ini, yang bersangkutan telah diamankan dan hingga sekarang masih dimintai keterangan,” tutur Kapolres.

Ia menuturkan, PA merupakan warga asal Ruteng, Manggarai, NTT.

Pria tersebut belakangan diketahui tinggal satu indekos dengan keluarga korban di Kelurahan Tanjung, Kota Bima.

“Yang bersangkutan baru kos di sana kurang lebih 3 bulan. Hubungan antara terduga dengan orangtua korban sendiri sangat dekat. Mereka satu kampung yaitu dari Manggarai, NTT,” tutur dia.(*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here