Friday, 29 March 2024
HomeBeritaMengenal Virus Powassan yang Disebarkan Oleh Kutu, Pahami Gejalanya

Mengenal Virus Powassan yang Disebarkan Oleh Kutu, Pahami Gejalanya

Bogordaily.net Powassan dilaporkan terdeteksi di  Amerika Serikat, dan mengakibatkan kematian kepada seorang lansia. Powassan ini biasa disebarkan oleh kutu.

Powassan, pertama kali ditemukan di Powassan, Ontario pada tahun 1958, biasanya menyebar melalui gigitan kutu berkaki hitam atau kutu rusa yang terinfeksi, yang secara resmi dikenal sebagai Ixodes scapularis. ini dapat ditularkan hanya dalam waktu 15 menit setelah gigitan kutu.

Namun dibutuhkan waktu seminggu hingga satu bulan untuk mengembangkan gejala.

Kasus kematian itu menimpa seorang wanita lanjut usia di New London. Setelah menjalani perawatan di rumah sakit selama dua pekan, kondisi pasien memburuk hingga dinyatakan meninggal dunia pada 16 Mei lalu.

Pasien masuk ke rumah sakit dan menjalani perawatan intensif sejak awal Mei setelah mengalami sejumlah gejala, mulai dari demam, sakit kepala, hingga nyeri dada. Gejala mulai dirasakan dua pekan setelah tergigit kutu.

Kebanyakan orang yang terinfeksi Powassan akan mengalami gejala seperti flu ringan atau tanpa gejala sama sekali. Tetapi beberapa akan mengalami penyakit parah yang mempengaruhi sistem saraf pusat, yang terdiri dari sumsum tulang belakang dan otak.

Gejala awal penyakit parah termasuk sakit kepala, muntah, demam dan kelemahan yang dengan cepat berkembang menjadi kebingungan, kehilangan koordinasi, kesulitan berbicara, atau kejang.

Perawatan adalah perawatan suportif, yang berarti tidak ada obat khusus yang ditujukan untuk melawan penyakit, tetapi ditujukan untuk gejala.

Sekitar satu dari 10 kasus penyakit parah berakibat fatal, dengan perkiraan setengah dari yang selamat mengalami komplikasi jangka panjang.

Infeksi Powassan sebenarnya jarang terjadi. Angka kejadian secara nasional di Amerika Serikat per tahun hanya 75 kasus.

Powassan menular pada manusia lewat gigitan kutu yang terinfeksi. Kutu terinfeksi saat mereka berkontak dengan tupai, tikus, atau hewan pengerat lain yang darahnya terkontaminasi .

Infeksi manusia akibat infeksi Powassan telah dikenali di Amerika Serikat, Kanada, dan Rusia. Kasus sebagian besar dari negara bagian timur laut dan wilayah Great Lakes pada akhir musim semi, awal musim panas, dan pertengahan musim gugur saat kutu paling aktif.

Ada sebanyak tiga jenis kutu yang menyebarkan Powassan. Kutu umumnya ditemukan di bagian timur Amerika Serikat yakni, Ixodes cookei (kutu babi tanah), Ixodes marxi (kutu tupai), dan Ixodes scapularis (kutu rusa atau kutu kaki hitam).

Di antara tiga jenis kutu ini, kutu rusa-lah yang paling sering menggigit manusia. Kutu pun dapat menempel pada bagian tubuh mana pun. Namun, kutu sering ditemukan di area yang sulit dilihat seperti selangkangan, ketiak, dan kulit kepala.

Bagaimana Gejala Infeksi Virus Powassan?

Seperti dilansir dari laman Dinas Kesehatan Negara Bagian New York, sebagian orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala.

Sebagian lain akan menunjukkan gejala sekitar 1-4 minggu pascagigitan.

Gejalanya berupa:

– demam;
– sakit kepala;
– muntah;
– kelemahan;
– kebingungan;
– kehilangan koordinasi tubuh;
– kesulitan berbicara;
– kejang.

Kemudian infeksi berat akan ditandai dengan gejala sebagai berikut:

– sakit kepala;
– demam tinggi;
– kebingungan;
– tremor;
– kejang;
– kelumpuhan;
– koma hingga kematian.

(Raista Hasan/Magang)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here