Friday, 19 April 2024
HomeBeritaSelain Sri Lanka, Berikut 6 Negara yang Ekonominya Dalam Kesulitan

Selain Sri Lanka, Berikut 6 Negara yang Ekonominya Dalam Kesulitan

Bogordaily.net – ekonomi Sri Lanka membunyikan alarm bahaya di banyak lainnya di dunia. Berikut adalah - yang ekonominya dalam kesulitan atau berisiko besar bahkan bisa terjadi seperti Sri Lanka.

Ada kekhawatiran, Sri Lanka yang saat ini bangkrut akan diikuti oleh Laos, Myanmar, hingga Pakistan.

Penyebab pasti kesengsaraan mereka berbeda-beda, tetapi risiko dari melonjaknya biaya untuk makanan dan bahan bakar dirasakan oleh semuanya.

Berikut adalah - yang ekonominya dalam kesulitan atau berisiko besar bahkan bisa terjadi seperti Sri Lanka.

1. Pakistan.

Penyebab pasti kesengsaraan mereka berbeda-beda, tetapi risiko dari melonjaknya biaya untuk makanan dan bahan bakar dirasakan oleh semuanya.

Akibatnya, Bank Dunia memperkirakan pendapatan per kapita negara berkembang hanya tersisa 5 persen atau di bawah tingkat

Bahkan, laporan bertajuk Crisis Response Group yang dirilis PBB pada bulan lalu menyebutkan lebih dari separuh negara termiskin di dunia terlilit utang dan berisiko tinggi dalam kesulitan.

2. Afghanistan

Afghanistan terhuyung-huyung dari ekonomi yang mengerikan sejak Taliban mengambil alih sejak AS dan sekutunya menarik pasukan mereka tahun lalu.

Bantuan asing yang menjadi andalan praktis terhenti dalam semalam dan Afghanistan terkena sanksi, seperti layanan transfer bank yang terhenti yang melumpuhkan sektor perdagangan.

Separuh dari 39 juta penduduk negara itu menghadapi kerawanan pangan yang mengancam banyak jiwa. Sementara, PNS, dokter, perawat, guru tidak mendapatkan gaji selama berbulan-bulan.

3. Argentina

Sekitar 4 dari 10 orang Argentina menjadi orang termiskin. Bahkan, jutaan orang bertahan hidup dari dapur umum lewat program kesejahteraan dan bantuan sosial

Kejatuhan ekonomi Argentina terjadi setelah bank sentral negara kehabisan cadangan devisa karena pelemahan mata uang peso Argentina. Diproyeksikan, inflasi tahun ini mencapai lebih dari 70 persen.

4. Mesir
Inflasi Mesir melonjak hampir 15 persen pada April 2022 yang mengakibatkan sepertiga dari 103 juta penduduknya hidup dalam kemiskinan.

Masyarakat Mesir sudah menderita karena program reformasi ambisius pemerintahnya membuat mata uang mereka mengambang dan memangkas subsidi bahan bakar, air, hingga listrik.

Belum lagi, kebijakan bank sentralnya yang menaikkan suku bunga demi mengekang laju inflasi telah menjebak pemerintahnya kesulitan membayar utang luar negeri yang menumpuk.

5.Lebanon

Seperti Sri Lanka, Lebanon juga menderita karena mata uangnya jatuh hingga 90 persen. Belum lagi, lonjakan inflasi, yang berakibat pada pangan dan energi.

Lebanon menderita ekonomi akibat perang saudara yang panjang, yang menghambat pemulihan negaranya dan disfungsi pemerintah, serta serangan teror.

Lebih parahnya, Lebanon gagal membayar utang mereka senilai US$90 miliar. Rasio utangnya pun meningkat hingga mencapai 170 persen terhadap PDB.

6. Myanmar
Pandemi dan ketidakstabilan politik telah menghantam ekonomi Myanmar, terutama setelah tentara merebut kekuasaan pada Februari 2021 dari pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi.

Hal itu membawa sanksi Barat yang menargetkan kepemilikan komersial yang dikendalikan oleh tentara, yang mendominasi ekonomi. Ekonomi mengalami kontraksi sebesar 18% tahun lalu dan diperkirakan hampir tidak tumbuh pada tahun 2022.

Lebih dari 700.000 orang telah melarikan diri atau diusir dari rumah mereka oleh konflik bersenjata dan kekerasan politik. Situasinya sangat tidak pasti, pembaruan ekonomi global baru-baru ini dari Bank Dunia mengecualikan proyeksi bagi Myanmar untuk 2022-2024.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here