Friday, 26 April 2024
HomeKabupaten BogorKomunitas Rumah Anak Bumi Bangun 4 Desa Kreatif di Parungpanjang

Komunitas Rumah Anak Bumi Bangun 4 Desa Kreatif di Parungpanjang

Bogordaily.net–  (RAB) membangun 4 desa kreatif berbasis budaya dalam rangka memperingati HJB ke-541. Kegiatan tersebut berlangsung di Perumnas 1 Desa Cibunar, Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor.

Terdapat empat desa kreatif yakni Desa Jagabita (Kerajinan Tangan Bambu), Desa Cibunar (Kerajinan Pengolahan Bank Sampah) Rumah Cinta Bumi. Lalu Desa Lumpang (Kerajinan Limbah Ban Mobil Bekas) dan Gintung Cilejet (Kerajinan Tangan Bambu dan Rajut).

Founder Komunias Rumah Anak Bumi (RAB) Ridwan Manatik mengatakan, ide dan gagasan tersebut sudah tercipta sangat lama, dan baru bisa direalisasikan saat ini.

“Sebetulnya ini gagasan sudah cukup lama. Gagasan bagaimana desa-desa itu menjadi mandiri awalnya, akan tetapi kita bicaranya Desa Kreatif. Nah kita coba hal itu kita bahas dan riset. Dan setelah riset agar tahu potensi desa di Parungpanjang ada 4 desalah yang bisa mulai kita bangun,” kata Ridwan Manatik dalam keteranganya, Senin 5 Juni 2023.

Komunitas Rumah Anak Bumi
(RAB) membangun 4 desa kreatif berbasis budaya di Perumnas 1 Desa Cibunar, Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor. (Istimewa/Bogordaily.net)

Ia mengatakan, dalam waktu 3 sampai 5 tahun ke depan akan konsisten mendampingi Desa-Desa Kreatif Berbasis Budaya di Kecamatan Parungpanjang dan bisa se-Kabupaten Bogor maupun nasional.

“Harapannya adalah adanya konsistensi, 3 sampai 5 tahun ke depan kita akan pendampingan karya seperti ini. Dengan cara pendekatan secara kebudayaan,” jelasnya.

Tujuan Pelatihan

Sementara itu, Kepala Pusat Studi Reka Rancang Visual dan Lingkungan, Dikdik Adikara Rachman mengatakan, tujuan diadakanya pelatihan yakni untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat dan basis dalam pemerdayaan berdasarkan potensi desa. Dan juga interaksi masyarakat terhadap potensi desa.

Pihaknya kata Dikdik, telah melakukan riset lapangan di Kecamatan Parungpanjang, dan ternyata ada 4 desa yang layak didampingi untuk menjadi Desa Kreatif Berbasis Budaya.

“Setelah saya riset akhirnya dari 11 desa yang paling terukur yaitu ada 4 desa dan ada 7 desa tidak kita angkat. Karena soal biaya terlalu besar dan pembentukannya perlu waktu yang lama,” kata Adikara.

Ia berharap, masyarakat di Kecamatan Parungpanjang bisa lebih kreatif dan tidak kalah dengan perubahan zaman.

“Mereka mandiri dan kreatif tidak kalah oleh perubahan zaman, walupun suatu ketika Parungpanjang itu sudah tidak adalagi sawah atau kebun. Akan tetapi, mereka bisa beradaptasi di lingkungan yang baru dengan cara berpikirnya, kemampuan teknisnya, memiki kepekaan merespon lingkungan di perubahan itu,” ungkap Adikara.(Albin Pandita)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here