Friday, 22 November 2024
HomeBeritaHari Anak Sedunia: Pemerintah Perlu Berikan Edukasi kepada orang tua agar Memahami...

Hari Anak Sedunia: Pemerintah Perlu Berikan Edukasi kepada orang tua agar Memahami Partisipasi Anak

Hari Anak Sedu
Anak-anak ikut berpartisipasi dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang)
Jakarta, 20 November 2020 – Hari Anak Sedunia diperingati setiap tanggal 20 November untuk mengingatkan kembali kebersamaan, kesadaran internasional untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak di seluruh dunia. Pada tahun 1959 Sidang Umum PBB mengadopsi Deklarasi Hak Anak dan tiga puluh tahun kemudian diadopsi menjadi Konvensi Hak Anak. Organisasi anak Save the Children selalu menganggap naskah deklarasi dan konvensi ini spesial karena pendiri Save the Children bernama Eglantyne Jebb turut serta menyusun dokumen yang diadopsi hampir seluruh pemerintah di dunia tersebut. Eglantyne Jebb adalah sosok yang sudah berjuang untuk hak anak sejak Perang Dunia Pertama di tahun 1919.

Save the Children di Indonesia menginisasi sebuah jaringan anak-anak berusia 15-24 tahun bernama Children and Youth Advisory Network atau CYAN. Jaringan ini dibentuk untuk memastikan ada partisipasi anak dan orang muda secara serius dan bermakna dalam tata kelola program yang dilaksanakan oleh Save the Children termasuk juga dalam proses pengambilan kebijakan yang dilakukan pemerintah. “Beberapa teman saya sudah bisa mengikuti Musrenbang, namun ada juga teman-teman yang belum bisa mengikutinya karena orang tua mereka masih menganggap hal itu adalah sia-sia. Oleh sebab itu orang tua juga perlu diberikan pemahaman tentang pentingnya partisipasi anak dalam pengambilan kebijakan,” ujar Ichsan, 17 tahun dari Palu.
Dalam rangka Hari Anak Universal ini CYAN mengadakan serangkaian kegiatan yang pada puncaknya tanggal 20 November akan dihadiri oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Bintang Parmawati dimana CYAN akan menyampaikan rekomendasi terkait situasi anak sekarang. Rekomendasi yang akan disampaikan salah satunya adalah meminta pemerintah untuk memberikan edukasi kepada orang tua agar memahami tentang partisipasi anak. Selain Menteri Bintang, ada juga “meet and greet” dengan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati.
Acara ini bisa disaksikan di kanal Youtube Save the Children Indonesia di https://www.youtube.com/channel/UCCzBdX2anQhCKxPVbVGLtGg

Sebelumnya CYAN sudah mengadakan “Berkemah dan Konser Musik Virtual”, video story challenge  bertajuk “Anak Indonesia Berdaya, Berkarya dan Bersuara” dan lomba membuat logo CYAN dimana semua juri adalah anggota forum anak Save the Children dari delapan wilayah di Indonesia.

“CYAN dibentuk salah satunya untuk meningkatkan akuntabilitas Save the Children Indonesia dalam
mengembangkan kebijakan dan program yang berpihak pada anak dan orang muda dengan mendengarkan dan melibatkan mereka dalam pelaksanaan program,” ungkap Ratna Yunita, Child Rights Governance Advisor Save the Children Indonesia.

Ke depan, Children and Youth Advisory Network ini akan lebih kuat dan luas dalam menyampaikan suara anak. Sebelum kami dilibatkan dalam pengambilan keputusan, sebaiknya kami diberikan informasi layak anak, tentang tujuan partisipasi.

SELESAI

Informasi lebih lanjut silakan kontak:
Ria Ernunsari | Media and Brand Manager Save the Children Indonesia
Email: Ria.Ernunsari@savethechildren.org
Mobile: +62 811 1953 126

Tentang Save the Children
Save the Children di Indonesia merupakan identitas merek dari Yayasan Sayangi Tunas Cilik yang terdaftar sesuai dengan Keputusan Kementrian Hukum dan HAM No. AHU.01712.50.10.2014. Save the Children di Indonesia merupakan bagian dari gerakan global Save the Children Internasional yang bekerja memperjuangkan hak-hak anak di lebih dari 120 negara di dunia.
Save the Children percaya setiap anak tidak terkecuali layak menyongsong masa depan. Di Indonesia dan di seluruh dunia, kami memastikan kesehatan  anak anak sejak dini, kesempatan untuk belajar dan perlindungan terhadap bahaya. Kami melakukan apa pun untuk anak-anak – setiap hari dan di saat krisis – untuk mengubah hidup mereka dan masa depan.
Saat ini, Save the Children beroperasi di 12 provinsi, 79 kabupaten, 701 kecamatan dan 918 desa. Adapun wilayah kerjanya mencakup, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Jakarta, Nusa Tengara Timur, Lampung, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah. Program kami fokus pada kesejahteraan anak yang mengintegrasikan lintas sektor termasuk pendidikan, kesehatan, perlindungan anak, kemiskinan dan tata kelola hak anak, serta respon situasi bencana.

Tentang Children and Youth Advisory Network
Children and Youth Advisory Network adalah kelompok anak dan orang muda yang merupakan penerima manfaat Save the Children Indonesia, rentang usianya 12 24 tahun. Saat ini anggotanya dari Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur , Lampung, Sulawesi, Tengah, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur.
CYAN dibentuk dengan tujuan (1) Untuk meningkatkan akuntabilitas Save the Children Indonesia dalam
mengembangkan kebijakan dan program yang berpihak pada anak dan orang muda dengan melibatkan anak dan orang muda (2) Untuk mendorong kebijakan pembangunan yang berpihak pada anak dan orang muda. CYAN memiliki peran 1. Memberikan masukan kepada Manajemen Save the Children Anggota Board dan Senior Management Team) serta mitra terkait bagaimana memastikan partisipasi anak dan orang muda dalam desain program dan pelaksanaannya 2. Memberikan ide, pengetahuan
dan pandangan terkait isu hak anak dan orang muda dari level daerah sampai nasional dan global untuk kebijakan yang lebih berpihak pada anak dan orang muda.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here