BOGORDAILY – Bupati Bogor Ade Yasin mendatangi korban terdampak banjir bandang di beberapa posko kesehatan dan pengungsian di Kampung Gunung Mas Puncak, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor untuk memastikan warganya tercukupi kebutuhan logistik dan keamanan, Rabu 20 Januari 2021.
Berdasarkan data saat ini korban banjir bandang di Gunung Mas Puncak ada sekitar 400 lebih KK yang tedampak mulai dari rusak berat, sedang, hingga ringan.
Sementara itu, bantuan bagi para korban cukup tersedia mulai dari makanan, pakaian, susu, pampers dan lainnya serta fasilitas makan siang dan malam.
“Saya lihat pengungsi ditempatkan di villa yang berada di area Gunung Mas, dalam kondisi yang sangat aman dengan protokol kesehatan. Saya juga cek ke Posko Kesehatan untuk memastikan kondisi kesehatan mereka dan Alhamdulilah mereka sehat hanya ada sedikit pusing karena kehujanan. Secara keseluruhan kondisi para pengungsi aman,” tegas Ade Yasin.
Menurutnya, tidak diperlukan penanganan khusus atau trauma healing bagi korban terdampak khususnya anak-anak karena berdasarkan pengecekan langsung oleh tim dokter anak-anak hanya mengalami kaget, tidak ada trauma mendalam akibat kejadian itu.
“Alhamdulilah saya bersama tim dokter sudah melalukan pengecekan dan wawancara terhadap 45 anak. Mereka hanya kaget tidak ada trauma,” jelasnya.
Ade Yasin juga meminta kepada pengelola wisata Gunung Mas untuk memberikan penginapan sampai situasinya terkendali dan mereka bisa pulang ke rumahnya masing-masing. Sementara untuk korban terdampak rusak berat dan kehilangan tempat tinggal untuk segera merencanakan lokasi hunian baru bagi para korban.
“Para korban terdampak rata-rata karyawan Gunung Mas dan perumahan karyawan. Saya minta pihak Gunung Mas memberikan kemudahan fasilitas kepada mereka yang belum bisa pindah ketempat yang lama,” ungkapnya.
Bupati Bogor menegaskan, kejadian bencana alam banjir bandang di lokasi Gunung Mas merupakan kali pertama terjadi sehingga pihaknya tengah melakukan investigasi penyebab bencana alam banjir bandang itu. Apakah karena ada penggundulan atau erosi.
“Kami belum bisa menyimpulkan penyebabnya apa, tentunya harus kita investigasi terlebih dahulu. Apakah ada penggundulan atau tidak, karena kejadiannya air membawa material yang sangat banyak ke sungai, kemudian sungai tidak dapat menampung sehingga luber kemana-mana. Ini sedang kita teliti, kejadian seperti ini disini baru pertama kali,” beber Ade Yasin.
Untuk recovery wilayah, tambah Ade Yasin, pihaknya tengah melakukan koordinasi seperti apa kondisinya. Akan tetapi lebih cepat lebih baik recovery wilayah untuk segera dilakukan.
“Untuk lumpur dan material sudah dibersihkan oleh tim dari Unsur BPBD, Damkar, PUPR, TNI, Polri, Satpol PP, Tagana, Ormas, Siskomdes Tugu Selatan dan lainnya. Saya juga minta agar Desa Tangguh Tahan Bencana (Destana) untuk diaktifkan kembali, agar dapat bersiaga dengan Tagana di titik yang kira-kira rawan bencana,” imbuhnya.
Selanjutnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy menerangkan, tingginya kejadian bencana alam yang terjadi di Indonesia, salah satunya bencana alam banjir bandang di Kabupaten Bogor, itu diakibatkan dampak dari badai La Nina yang mempengaruhi kondisi iklim yang abnormal sehingga curah hujan menjadi sangat besar.
“Pantauan saya, dari segi lingkungan sepanjang yang saya amati dan laporan dari Dirut PTP Gunung Mas sebetulnya dalam kondisi baik dan terawat. Hanya saja saya merekomendasikan untuk segera lakukan penanaman pohon keras sehingga kondisi lingkungan semakin aman, ” tutur Muhadjir.
Menurutnya, selain tanaman keras berdasarkan pencanangan Presiden RI, memperbanyak penanaman tanaman perdu terutama di wilayah yang kemiringannya ekstrim.
“Tanaman perdu ini sangat penting karena memiliki daya cengkram yang sangat kuat untuk mencegah dan meminimalisir terjadinya longsor tanah yang gembur maupun banjir bandang,” tutup Ade Yasin.