BOGORDAILY – Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat menyebut daerahnya termasuk juga daerah tetangganya sebagai supermarket bencana lantaran hampir semua jenis fenomena alam terjadi di wilayahnya, kecuali tsunami dan rob.
Kepala seksi kedaruratan dan logistik BPBD Kota Bogor Jarwo mengatakan Kota dan Kabupaten Bogor saat ini bisa dibilang sebagai supermarket kebencanaan.
Hal itu menurutnya karena di Bogor hampir semua bencana sering terjadi, seperti bangunan rubuh, tanah longsor, pohon tumbang, kebakaran, banjir.
Bogor tidak lepas dari efek fenomena La nina yang terjadi sejak akhir tahun 2020 sampai awal tahun 2021 ini yang melanda Indonesia.
Selain itu, curah hujan di Bogor cukup tinggi, sehingga menjadi salah satu penyebab bencana.
Jarwo mencontohkan, deras hujan sering menimbulkan beberapa titik langganan banjir seperti di sepanjang kali Ciliwung dan kali Cisadane.
“Untuk wilayah yang rawan banjir di sepanjang kali Ciliwung melewati kelurahan Katulampa, Sukasari, Bantar Jati, Kedung Badak dan Kedung Halang, ” ujar Jarwo saat ditemui Bogordaily.net, Kamis, 21 Januari 2021.
Ia meneruskan, termasuk kali Cisadane yang dilewati wilayah Cikaret, Pamoyanan dan Empang yang ke arah kabupaten.
Diberitakan sebelumnya melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemerintah Kota Bogor terus memperkuat mitigasi bencana berbasis masyarakat. Terbaru, Kota Bogor akan membentuk Forum Pencegahan Risiko Bencana (PRB).
Latar belakang pembentukan Forum PRB ini adalah dari data yang dihimpun BPBD Kota Bogor tercatat telah terjadi 558 peristiwa bencana sejak Januari-September 2019. ***