Bogordaily.net – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat tengah berupaya menyelesaikan Rancangan Peraturan Bupati (Raperbup) Tentang Ekonomi Kreatif (Ekraf) yang salah satunya, mendorong penyediaan fasilitas adaptasi teknologi bagi pelaku Ekraf.
Upaya itu dikatakan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor Muliadi saat Webinar Kreasi bersama Kabekraf yang diselenggarakan pada Jumat 29 Januari 2021 melalui aplikasi Zoom.
Menurut Muliadi, rancangan peraturan ini diupayakan, karena Bupati Bogor Ade Yasin menginginkan Raperbup yang tengah disusun kelak akan menjadi dasar meningkatkan kapasistas pelaku usaha ekraf. Yakni melalui pelatihan, pembimbingan teknis dan pendampingan. Dalam rancangan tersebut, juga dimuat standarisasi usaha dan sertifikasi profesi bidang ekraf. Hal ini dilakukan demi menciptakan ekosistem ekraf dan mendorong seluruh aspek agar siap memanfaatkan dan merebut peluang pasar yang semakin kompetitif.
“Membangun sinergi dan menjadikan ekraf menjadi salah satu strategi di dalam pemulihan ekonomi di Kabupaten Bogor,” kata Muliadi menyampaikan sambutan Bupati Ade Yasin yang berhalangan hadir dalam webinar itu.
Bukan tanpa alasan, sambung Muliadi, Pemerintah Kabupaten Bogor telah melihat peluang dari semangat para pelaku ekraf di daerahnya. Telah ada 55 produk ekraf yang berhasil dipamerkan dan beberapa di antaranya sudah memiliki pasar nasional hingga internasional.
“Kami bangga juga karena beberapa produk telah memiliki pasar,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas UMKM dan Koperasi Kabupaten Bogor Asep Mulyana menyampaikan bahwa peran Ekraf dalam pemulihan ekonomi sangat bermanfaat kemudian bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19. Kadis Asep menyebut bahwa saat ini ada 25.615 pelaku UMKM di Kabupaten Bogor dan didalamnya ada pelaku Ekraf.
“Akhir tahun 2020 bersama Disbudpar kami mendapat kesempatan bantuan dari Kemenparekraf untuk membantu pelaku yang ada di berbagai destinasi wisata,” katanya.***