Bogordaily.net – Curah hujan tinggi sejak beberapa hari terakhir, menyebabkan terjadinya banjir di sejumlah titik di kota Semarang. Polda Jateng dalam akun resmi twitter nya @Poldajateng _ menghimbau masyarakat agar waspada dan tetap utamakan keselamatan.
“Untuk Warga Kota Semarang dan sekitarnya agar waspada ya, beberapa titik ada genangan air. Saat ini masih terjadi hujan. Tetap utamakan keselamatan #JatengDiRumahSaja,” isi postingan akun twitter Polda Jateng @poldajateng_.
Selain itu dalam unggahan tersebut terdapat pula video seorang polisi bernama Adi dari Kantibmas Polsek Ngaliyan mengabarkan kondisi terkini salah satu titik di kota Semarang, polisi itu berdiri di tengah dihenang air setinggi leher.
“Lapor Komandan kita berada di RT 11 RW 12, di dekat rumah Pak RT kondisi air masih menggenang kisaran 1,5 Meter. Untuk situasi saat ini kondisi masih hujan, saya bersama Babinsa dari Kelurahan Wonosari, Ngalian. Terima Kasih. untuk sementara kita laporkan seperti itu komandan,” ujarnya.
Video yang diunggah ini menjadi sorotan warganet, karena laporan polisi tersebut yang mana menyebut banjir dengan istilah genangan air.
Warganet ramai memberikan komentar sindiran serta menyandingkan banjir di Ibu Kota Jakarta dengan tumpahan air yang ada di Semarang.
Warganet mengkritik akun Polda Jateng yang tidak bisa membedakan banjir dengan genangan ang mana
ketingian air di Jakarta setinggi 30-60 cm di sebut banjir sedangkan ketinggian air di Semarang di sebut genangan.
Bahkan kata ‘genangan’ menjadi trending di twitter Minggu,7 Februari 2021.
“Jadi Sorotan Netizen.. Kalau di Semarang air sampe leher dibilang GENANGAN, Kalau di DKI air 15-20 cm disebut BANJIR” ucap @maspiyuaja
“Istilah baru kalau disemarang namanya genangan. Kalau dijakarta namanya banjir. Jadi Istilah apapun dinegara ini tergantung kadar kebenciannya,” ujar @UmarHasibuan_75
Komentar kritik dan sindiran warganet untuk Polda Jateng pun masih terus mengalir di Twitter.***