Wednesday, 1 May 2024
HomeBeritaSampah Menjadi Bahan Baku Ekonomi Indonesia di Masa Pandemi

Sampah Menjadi Bahan Baku Ekonomi Indonesia di Masa Pandemi

Bogordaily.net Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan Indonesia memasuki babak baru mengembangkan bahan baku dari sampah pada tahun 2021 di masa Pandemi Covid-19.

“HPSN 2021 harus menjadi babak baru pengelolaan di Indonesia, dengan menjadikan sebagai bahan baku Indonesia,” ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah dan B3 (PSLB3) KLHK Rosa Vivien Ratnawati, saat Konferensi Pers HPSN 2021, secara virtual, Kamis 18 Februari 2021 dikutip dari akun Instagram resminya.

Rosa mengatakan HPSN setiap tahunnya menjadi waktu yang tepat dalam membangun kesadaran masyarakat untuk mengurangi .

Dalam 5 tahun terakhir kesadaran mengurangi ternyata membuahkan hasil yang sangat positif.

Vivien mengatakan bahwa sekarang adalah saat untuk memanfaatkan platform HPSN menjadi usaha penanganan yang mempu memberikan kontribusi nyata dalam pertumbuhan .

Usaha tersebut dilakukan melalui banyak cara yaitu pengembangan sektor usaha pengumpulan dan pengangkutan sampah.

Serta industri alat dan mesin pengolah sampah, industri daur ulang, industri komposting dan biogas, serta industri sampah menjadi energi alternatif.

“Memanfaatkan momentum positif tersebut, maka HPSN 2021 dijadikan platform untuk memperkuat posisi sektor pengelolaan sampah sebagai pendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia sekaligus sebagai perwujudan dari salah satu prinsip pengelolaan sampah berkelanjutan, yaitu waste to resource melalui pelaksanaan sirkular (circular economy) dan sampah menjadi sumber energi,” katanya.

Didukung data terbaru, yang mana pengelolaan sampah termasuk salah satu sektor usaha yang tahan banting (resilient) selama pandemi COVID-19 sektor ini justru mengalami pertumbuhan positif.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Indonesia kuartal III 2020 pada 5 November 2020 Sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, dan limbah merupakan sektor yang tumbuh sangat tinggi, yaitu 6,04 persen. ***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here