Bogordaily.net – Mantan menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti banjir kritikan dari warganet karena mengunggah sebuah cuitan soal artikel hutang negara.
Artikel yang diunggah Susi pada akun Twitter pribadinya Selasa 16 Februari 2021, tentang sindiran terhadap hutang negara mencapai Rp5.803 Triliun.
Angka tersebut memuat hutang luar negeri Indonesia dimulai dari awal periode kepemimpinan Presiden Jokowi hingga saat ini.
Selain itu, membahas tentang kampanye Presiden Jokowi dalam Pilpres 2014, yang sempat berjanji untuk tidak menambah beban hutang negara dari luar negeri.
Cuitan ini menjadi perbincangan warganet lantaran Susi adalah bagian dari pemerintahan Presiden Jokowi pada periode pertama.
Program yang dijalankan saat mantan Menteri Kelautan itu masih menjabat pun dibiayai oleh utang negara tersebut.
“Ibu juga yg ikut andil membuat membengkak utang Negara, udah tau Negara banyak ko bisa2nya wartawan dibiayaiin keluar Negeri….Bu @susipudjiastuti SEHAT,” tulis akun @PasRudy.
“Ibu dulu pernah kerjasama dgn presiden @jokowi kan ya ..? di Kabinet periode pertamanya . Saat itu Ibu dipercaya dan dimandatkan jd menteri ..Saya meyakini saat itu Ibu tidak melanggar janji,” tulis akun @ghauss_xiao
Warganet pun menuduh Susi mencari sensasi dengan mengunggah tautan artikel tersebut, ada pula yang memberi saran serta masukan.
“Kenapa ibu jadi seperti ini? Cari sensasi? Cari temen? Atau cari cara utk menghilangkan sakit hati?,” tulis @JokoSut22826110.
“Bikin twiit yang bikin cerah dan bikin semangat bisa gak Bu ? Hehe Setidaknya bantu pemerintah agar bisa meredam Covid,” tulis akun @Aliemoen.
Mendapat banyak komentar tidak enak Susi pun membalas nya dengan meminta warganet untuk membaca beritanya terlebih dahulu.
“Baca baca baca .. diulang ulang baca baca sampai ngerti baru maki maki,” tulis Susi.
Pada komentar lain Susi membalas bahwa yang ia bagikan ialah berita positif namun justru menjadi polemik.
“Pak Prastowo, artikel kompas yang saya share itu sangat clear positif, tidak perlu tafsir2. memberi gambaran komprehensif atas pengelolaan utang. Saya share untuk maksud positif. tapi ya sudah,artikel positif saya share justru jadi polemik. Bukan hanya netizen tapi bapak jg viewnya sama,” tutur Susi dalam kolom komentar warganet.
Susi pun mengatakan kalau warganet tersebut mengikuti segala unggahan nya maka akan tahu kapan ia memberikan kritikan baik dengan emoji maupun kata.
“Kalau bapak mengikuti tweet2 saya .. bapak akan tahu kapan saya berikan caption kritik baik dg emoji maupun kata.. dan kapan saya sebetulnya endorse atau mempertanyakan.. atau just sharing untk notifikasi follower saya.. bahwa ini need a note, or noted or harus jadi perhatian,” ujarnya.***