Monday, 29 April 2024
HomeBeritaDalam Apel Virtual Kesiapsiagaan Bencana, Yaqut Cholil Qoumas Sampai Pesan Cinta untuk...

Dalam Apel Virtual Kesiapsiagaan Bencana, Yaqut Cholil Qoumas Sampai Pesan Cinta untuk Ansor

Bogordaily.netPimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor (Jabar) menggelar apel virtual kesiapsiagaan bencana yang diikuti oleh 5.000 peserta lebih dari unsur Pengurus Ansor, Banser dan Kyai muda Rijalul Ansor se , pada Selasa 9 Februari 2021. Hadir dalam acara, Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor yang juga Menteri Agama H. Yaqut Cholil Qoumas dan Kapolda Jabar Irjen Ahmad Dhofiri.

Kapolda Jabar Irjen, Ahmad Dofiri dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap GP Ansor atas digelarnya pelaksanaan Apel Kesiapsiagaan bencana Banser Jabar.

“Semoga dengan dilaksanakannya apel ini akan terwujud visi dan misi yang sama sehingga bisa diimplementasikan oleh seluruh anggota kader Banser se ”, kata Kapolda Irjen Ahmad Dofiri.

Irjen Ahmad Dofiri melanjutkan, dengan semangat kepemudaan, kerakyatan, keislaman, dan kebangsan, Gerakan Pemuda Ansor diharapkan bisa terus eksis, memiliki keteladanan, kejuangan, kepeloporan dan jiwa penolong dalam menegakkan ajaran Islam.

“Saya akan terus terbangun kerjasama yang intensif bersama Ansor dan Banser Jabar dalam rangka menjaga kondusifitas Kamtibmas di wilayah ,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Umum PP GP Ansor, Gus Yaqut mengatakan pesan cinta untuk kader Ansor-Banser di agar memiliki cita-cita dan jiwa besar.

“Berjiwa besar itu tidak pengecut. Kita pantang mencari masalah. Tapi kalau ada masalah kita harus menghadapinya. Jangan menghidar. Yang kedua, tidak boleh serakah. Apa yang ada, yang kita miliki saat ini kita syukuri dan jangan mengambil yang bukan hak dan milik kita” papar Yaqut Cholil Qoumas.

Ciri kader berjiwa besar yang ketiga, lanjut mantan Wakil Ketua Komisi II ini adalah tidak mudah tersinggung dan sakit hati sehingga dapat mudah memaafkan.

“Saya selalu mengingatkan sebagai kader ansor dan banser jangan pernah terbang ketika dipuji dan tidak akan tumbang ketika dicaci”, tegasnya.

Sementara ciri kader yang keempat senantiasa memiliki komitmen untuk memanusiakan manusia dalam rangka mengembangkan peradaban yang luhur dengan tanpa mempertimbangkan latar belakang perbedaan agama, suku dan bangsa.

“Setiap kader ansor dan banser harus terus menempa diri agar kapasitas yang dimiliki sesuai dan lebih bermakna ditengah masyarakat. Dan apel kesiapsiagaan bencana ini merupakan bentuk respon dan tanggungjawab atas tragedi-tragedi kemanusiaan yang terjadi”, imbuhnya.

Di kesempatan yang sama, Ketua PW GP Ansor Jabar Deni Ahmad Haidar mengatakan gelaran apel kesiapsiagaan bencana ditujukan untuk mengkonsolidasi para kader ansor banser dan kyai muda di untuk bersama-sama siap dan waspada menghadapi segala kondisi dan cuaca alam yang ada terutama pada musim penghujan akhir akhir ini.

“Bukan sekedar apel dan kumpul-kumpul. Tapi meneguhkan komitmen dan perjuangan kemanusiaan kita semua agar selalu siap turun ditengah masyarakat menghadapi berbagai kemungkinan dan situasi yang ada”, kata Deni Ahmad Haidar.

Apel kesiapsiagaan bencana pun digelar juga oleh PC GP Ansor Kabupaten Bogor di tiga titik, Gunung Putri, Ciawi, Leuwiliang.

Ketua PC GP Ansor Kabupaten Bogor, Dhamiry A Ghazaly menyampaikan rasa prihatinnya yang mendalam atas musibah bencana yang melanda sejumlah daerah baik banjir maupun tanah longsor di . Walaupun dalam situasi terbatas karena pandemi covid 19, dirinya bersyukur pasukan Banser di daerahnya bisa hadir membantu masyarakat yang menjadi korban.

“Terimakasih dan apresiasi kami kepada sahabat-sahabat Ansor-Banser yang senantiasa hadir meringankan beban musibah saudara saudara kita”, lanjutnya.

Ia berharap agar bencana di ini tidak terus terulang sebagai tragedi tahunan yang menyengsarakan masyarakat. Ia berharap agar pemerintah daerah memiliki peta mitigasi yang jelas, penanganan sampah yang terintegrasi, dan juga memasukan muatan mitigasi bencana ini dalam kurikulum pendidikan.

“Dan tentu saja ada regulasi yang bisa diimplementasikan oleh para stakeholder dan masyarakat dalam mencegah bencana”, ungkapnya.

Sebagai informasi, sebanyak 5.000 peserta yang mengikuti apel tersebut melalui layar monitor di cabang masing-masing se-.

Peserta apel kesiapsiagaan bencana ini dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dengan menggunakan masker, menjaga jarak dan juga faceshield.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here