Friday, 26 April 2024
HomeBeritaWarganet Khawatir Kasus Pembunuhan Gadis Suku Dayak Buat Perang Sampit Terulang

Warganet Khawatir Kasus Pembunuhan Gadis Suku Dayak Buat Perang Sampit Terulang

Bogordaily.net Bergejolaknya tren Media Sosial Twitter atas peristiwa pembunuhan wanita dari suku pria oleh suku Madura yang dilakukan MM kepada MS pada Januari Senin 1 Februari 2021, menuai kekhawatiran warganet jika di 2001 terulang kembali di tahun ini oleh kedua pihak tersebut.

Tren Twitter pun kini diramaikan oleh Madura dan Dayak. Hal tersebut disebabkan kecemasan terhadap kasus pembunuhan MS yang sedang hamil muda oleh MM, yang dikenal dari suku dengan prinsip cukup kuat menjaga harga diri.

Seperti diceritakan oleh akun Twitter @mwv.mystic tentang brutalnya yang terjadi pada 18 Februari 2001 lalu. Dalam threadnya menyampaikan kisah-kisah mengerikan peperangan kedua suku tersebut.

“Disclaimer : Sekali lagi gw ingatkan, tragedi di masa lampau kita ceritakan kembali bukan untuk menyinggung kelompok tertentu atau mengembalikan dendam lama. Hal ini kita niatkan sebagai pelajaran, sehingga kejadian yang sama bisa kita hindari di masa depan,” tulis akun Twitter @mwv.mystic mengomentari utasnya sendiri tentang ceritakan awal mula terjadinya perang Sabit atas kasus MM dan MS.

Dalam utas akun tersebut, tersebut disampaikan, akibat beberapa kejadian antara Madura dan , akhirnya memunculkan ilmu magicnya kepermukaan.

Suku terkenal dengan keilmuan magisnya, hingga konon mereka bisa mengendus aroma suku Madura atau pendatang baru yang datang di wilayahnya.

Pada 18 Februari 2001 dimulainya perang antara dua suku tersebut di Sampit. Darah berceceran setiap hari, korban berjatuhan setiap waktu, kepala tertancap dimana-mana. Keduanya sadis saling bunuh dan saling menjaga harga diri.

terkenal sebagai perang antar suku yang paling menyeramkan menyebabkan ratusan korban berjatuhan di jalanan.

Selain paparan sejarah yang dikaitkan akun @mwv.mystic, ada pula akun yang menanggapi agar hal tersebut tidak terjadi.

“Semoga tetap kondusif ya sana (Kubar) , semoga tragedi Sampit tidak terulang kembali, Cukup kita jadikan pelajaran, untuk tetap selalu menghormati satu sama lain, dan apapun alasannyaa membunuh itu sudah pasti bersalah tidak ada yng memperbolehkan nya termasuk agama manapun,” kata akun Twitter @AL dalam akun Twitternya.

Sebagai informasi, sebelumnya, tren Twitter seorang pemuda, MM membunuh seorang gadis suku , MS di Kelurahan Barong Tongkok, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, Senin 1 Februari 2021 yang berakhir denda total Rp1,8 sesuai dengan hukum adat Dayak dan Pidana kepolisian

Lembaga Adat Besar Kabupaten Kutai Barat menjatuhkan sanksi adat berupa denda 4.120 antang atau guci. Nilai itu setara Rp1,648 miliar, dengan rincian satu guci senilai Rp400 ribu.

Keputusan itu dibuat dalam sidang adat di Rumah adat Dayak Banuaq, Taman Budaya Sendawar, Kamis, 4 Februari 2021.

Selain itu, MM harus membayar prosesi adat kematian suku Dayak senilai Rp250 juta sehingga total keseluruhan yang harus MM bayar yakni Rp1,898.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here