Bogordaily.net – Komnas HAM akan turun tangan untuk menyelidiki penyebab meninggalnya Soni Eranata atau Maheer At-Thauwalibi di Rutan Bareskrim Polri, Jakarta Senin, 8 Februari 2021 malam.
Menurut Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen polisi Argo menyatakan Ustad Maheer sempat dilarikan ke RS Polri karena sakit yang dideritanya.
Namun ia tidak memberitahukan penyakit yang diderita oleh almarhum.
Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam mengatakan akan segera mungkin melakukan permintaan keterangan pihak kepolisian.
“Kami akan meminta keterangan kepolisian mengenai penyebab kematiannya” Ucap Anam.
Anam mengatakan selama ini Komnas HAM selalu berusaha memberi perhatian khusus pada kasus kematian dalam tahanan.
“Meninggal di tahanan memerlukan informasi yang dalam. Walau polisi telah mengatakan dia meninggal sakit, penting untuk mengetahui sakitnya apa, dan bagaimana sakit itu berlangsung di rutan dan akhirnya sampai meninggal,” kata Anam.
Sebagai informasi, Ustad Maheer ditahan di Bareskrim Polri pada 4 Desember 2020. Lelaki yang bernama asli Soni Eranata itu ditangkap penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri di rumahnya di Kelurahan Kedung Badak, Kecamatan Tanah sereal, Kota Bogor, Jawa Barat, Â Kamis, 3 Desember 2020, pukul 04.00 WIB.
Penangkapan ini bermula dari cuitan Maaher soal tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Luthfi bin Yahya. “Karena di sini dipastikan postingannya ‘Iya tambah cantik pake jilbab kayak kyai-nya Banser ini ya',” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri saat itu, Brigadir Jenderal Awi Setiyono pada 3 Desember 2020.***