Bogordaily.net – Ketua Mapancas Fatholloh Fawait atau sering di kenal Sihol minta viralnya rombongan Moge yang terobos saat operasi Yustisi di Simpang Gadog Puncak dan operasi Ganjil-Genap di Kota Bogor, Jumat 12 Februari 2021 segera klarifikasi pemerintah setempat. Jika tidak akan meruntuhkan wibawa pemerintah di mata publik.
Dalam operasi yustisi petugas gabungan memeriksa setiap kendaraan yang menuju ke arah Puncak, bagi yang tidak membawa surat Rapid test Antigen akan di putar balikan ke arah jakarta.
Sementara itu, aturan ini seolah hanya berlaku bagi kendaraan biasa, namun bagi motor gede (moge) bebas dari pemeriksaan petugas gabungan saat operasi yustisi di Simpang Gadog Puncak.
Menurut Fatholloh Fawait Sihol Pemerintah Kota Bogor dan Pemerintah Kabupaten Bogor harus hadir ke publik melakukan klarifikasi kejadian tersebut. Hal itu untuk menjaga wibawa pemerintah di mata publik.
Satgas Covid-19 harus tegas, jangan tebang pilih dalam menegakan protokol kesehatan.
“Khusus Pemkot Bogor harus memberikan sanksi kepada 15 motor besar (moge) dikawal polisi dengan motor patroli yang melanggar sebagaimana diatur dalam perwali 107/2020, plus harus ada evaluasi terhadap petugas yang ada di lapangan, ” kata Fatholloh Fawait, kepada Bogordaily.net, Jumat 12 Februari 2021.
Diberitakan sebelumnya rombongan motor gede (moge) lengkap dengan pengawalan polisi bebas melewati checkpoint ganjil-genap. Para pengendara dengan santainya tanpa harus diperiksa di Kota Bogor, Jumat, 12 Februari 2021
“Harusnya semua diperiksa, sudah saya telepon tadi penanggung jawab dari Dishub,” ungkap Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, Dody Wahyudin.
Pantauan wartawan di lokasi, konvoi Moge berplat B itu masuk ke wilayah kota melalui arah Jalan Raya Parung, Sholeh Iskandar pagi tadi Pukul 8:30 WIB.
Petugas gabungan dari Dishub dan Kepolisian di simpang Lotte Grosir Yasmin tidak satupun berani memberhentikan rangkaian kendaraan untuk melakukan pemeriksaan plat nomor.***